Ricuh! PKL Serang Satpol PP Pakai Sajam, Satu Petugas Terluka

AMPAR.ID, JAMBI – Kabid Trantib Satpol PP Kota Jambi Ariya Kamandanu mengatakan pada Senin (21/5/2024) kemarin, ada upaya penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Baru berakhir ricuh. Petugas Satpol PP Kota Jambi, diserang menggunakan Sajam dan dilempari batu oleh para PKL.

“Kemarin ada satu dari personil kami luka di bagian tangan dengan dua jahitan akibat menangkis lemparan batu dan ada lima orang lebih pedagang siomay setelah itu diamankan di Polsek Jelutung karena memang langkah awal selanjutnya di perkara itu disampaikan kepada Polsek Kota Baru,” katanya di kantor Satpol-PP Kota Jambi, Selasa (22/5/2024).

Fokus kemarin di kecamatan Kota Baru yang dilaksanakan di Jalan Basuki Rahmat, kegiatan itu memang sebelumnya sudah ada pendekatan preventif non yustisi, teguran yang dilayangkan kepada PKL bahwasanya memang jalan tersebut dilarang beraktifitas berjualan sesuai dengan peraturan daerah nomor 12 tahun 2016 tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima wilayah Kota Jambi.

“Itu secara jelas sudah disampaikan juga pada peraturan walikota nomor 28 tahun 2016 bahwasanya memang Jalan Basuki Rahmat tidak diperkenankan, boleh ruas-ruas jalan dipergunakan untuk aktivitas PKL sepanjang memang sudah ditetapkan oleh pemerintah namun ada syarat dan ketentuan yang berlaku di atas jam kantor sampai dengan jam 12 malam,” kata Ariyadi.

Kericuhan kemarin, katanya, tidak  diterimanya PKL ditertibkan karena memang sudah ada upaya paksa jalur preventif non yustisi sudah dilaksanakan lalu upaya paksa PKL tidak terima untuk gerobaknya diangkat, gerobak tidak jadi diangkat dan terjadi gesekan awalnya sudah selesai namun adanya penyerangan.

“Jadi ada dua tahap sudah selesai balik kanan personil mereka menyerang kembali, di situlah terjadi gesekan spontanitas kami diserang dengan menggunakan sajam dengan pisau, ada yang pisau daging, ada juga salah satu anggota saya sudah disekap menggunakan gunting. Disitu secara spontan naluri manusia ketika diserang oleh senjata tajamkan anggota kami mempertahankan diri,” kata Ariyadi.

(Meli)