AMPAR.ID, JAMBI – Masyarakat kecil Menangis, berdalih ingin mensejahterahkan rakyat nyatanya rakyat yang menyejahtrahkan negara.
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai akan memicu kenaikan harga di berbagai sektor
tidak hanya memicu kenaikan biaya transportasi saja, kenaikan BBM juga akan membuat harga bahan-bahan logistik meningkat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil kebijakan tak populer dengan menaikkan harga pertalite dan solar, Sabtu (3/9/2022), di saat Indonesia sedang berusaha pulih dari dampak pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Mobil Diduga Penimbun BBM Terbakar di APMS Sungai Gelam
Sejumlah kalangan menilai naiknya harga BBM bersubsidi akan membawa dampak suram bagi pemulihan ekonomi rakyat.
Sehari sebelumnya, Jumat (2/9/2022), Presiden Jokowi menerima kalkulasi terkait harga BBM.
Beberapa hari lalu Jokowi menyatakan pemerintah masih mengkalkulasi atau menghitung secara hati-hati terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar.
Pertalite akhirnya naik menjadi Rp10.000 per liter dari harga awal Rp7.650, Sedangkan solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Menariknya, BBM nonsubsidi jenis pertamax pun ikut naik menjadi Rp14.500 per liter dari harga Rp12.500
BACA JUGA: Harga BBM Resmi Naik Hari Ini, Cek Harga
Memicu inflasi
Setiap kenaikan harga BBM 10 persen akan berkontribusi pada inflasi sebesar 1,2 persen. Dengan harga Pertalite yang dibanderol Rp 10.000 per liter maka ada kenaikan 31 persen. Sedangkan Solar yang dibanderol Rp 6.800 per liter mengalami kenaikan 31 persen.
“Dengan kenaikan harga BBM tersebut maka akan mendorong inflasi ke 3,5 persen kurang lebihnya. Belum lagi pemerintah juga menaikan harga Pertamax 19 persen yang turut berkontribusi pada kenaikan inflasi. Secara year on year, diprediksi inflasi menyentuh angka 7-9 persen inflasi”
secara signifikan kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan volatility food sebesar 15 persen. Hal ini dikarenakan kenaikan harga BBM akan mendorong kenaikan harga transportasi yang efek dominonya turut menaikan harga pangan dan barang jadi.
Pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM subsidi dan juga nonsubsidi. Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan pemerintah membanderol harga jual Pertalite sebesar Rp 10.000, Solar Subsidi Rp 6.800 dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter.
Pengumuman ini di sampaikan dalam rapat bersama presiden Joko Widodo beserta jajaran mentrinya (sabtu/3 september 2022)
Diskusi tentang inipost