AMPAR.ID, Jambi – Tradisi makan senampan menjadi ciri khas masyarakat adat Melayu Jambi dalam menikmati hidangan. Makan senampan dapat diartikan makan bersama beberapa orang menghadap dulang yang digunakan sebagai tempat meletakkan piring kecil berisi lauk, yang melambangkan kesetaraan sosial. Minggu (5/5/2024).
Wakil ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi bidang kesenian, budaya, wisata, dan acara adat, Bachtiar Zenti, mengatakan makan senampan untuk makan bersama yaitu duduk bersama, tidak memandang siapa, apa pangkat, dan apa jabatannya. Itulah makan senampan itu tradisi makan bersama setiap ada perhelatan besar.
BACA JUGA:
Ko Apex Kacab PT SBS Penuhi Panggilan Polisi, Diperiksa 3 Jam Minta Disetop
“Maknanya duduk sama rendah, tegak sama tinggi, jadi semuanya sama rata. Apapun lauk, menu, semuanya sama dengan peserta lain tidak pandang presiden atau gubernur,” katanya.

Makan senampan merupakan adat turun-temurun dari nenek moyang negeri Jambi. Adat tersebut sudah lama dari abad 4 masehi sampai sekarang masih ada, seperti tradisi makan dan tradisi sopan santun makan.
“Makan orang adat Melayu Jambi juga tidak pakai sendok tapi pakai tangan, maknanya menggunakan ciptaan Allah. Makan pakai tangan dengan menghisap lima jari setelah makan bisa dimaknai rezeki kita itu datang dari lima arah dengan sholat lima waktu kemudian berdoa disitulah rezeki datang dengan minta dengan Allah,” kata Bachtiar.
(Meli/jp)
Diskusi tentang inipost