AMPAR.ID, JAMBI – Sebuah akun facebook dengan nama Romi Hariyanto (official) membuat gaduh lingkungan masjid besar Nurul Huda Kecanatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Tiimur pada minggu 28 Juli 2024 sore.
Akun tersebut mengaku sebagai Romi Hariyanto, bupati Tanjung Jabung Timur. Ia siap memberikan bantuan pembangunan masjid via transfer bank. Untuk lebih meyakinkan, ia juga menggunakan foto Romi Hariyanto pada akun WhatsAppnya. Komunikaspun berlanjut di WhatsApp.
Setelah meminta nomor rekening panitia pembangunan Masjid, akun dengan nomor 082143118421 kemudian mengiarimkan pula screenshoot bukti transfer yang tampak seperti asli, lengkap dengan caption bahwa kiriman uang tersebut adalah sumbangan dari keluarga besar Romi Hariyanto. Nominal bantuan yang ditransfer sejumlah Rp 22 juta.
Namun, si akun kemudian menjelaskan bahwa uang tersebut tidak semuannya untuk masjid Nurul Huda. Untuk Masjid hanya Rp 15 juta. Sisanya Rp 7 juta untuk Yayasan Alhikmah di Rengat Indragiri Hulu Riau. Si penipu meminta agar pihak Masjid membantu mengirimkan yang Rp 7 juta itu ke yayasan Al Hikmah Rengat.
Melihat bukti transfer yang begitu mirip asli, pengurus masjid Nurul Huda nyaris percaya. Namun untungnya tak gegabah langsung mengirimkan Rp 7 juta sesuai permintaan si penipu. Selain itu lantaran libur memang tak mungkin memeriksa benar tidaknya ada uang masuk Rp 17 juta. Rekening panitia masjid juga rekening giro sehingga untuk transaksi harus menggunakan cek.
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Tanjabtim Herman Toni menegaskan bahwa peristiwa itu jelas modus penipuan. Pasalnya setelah dicek baik akun facebook maupun WhatsApp yang digunakan sama sekali bukan milik bupati Romi Hariyanto. “Tadi kita cek langsung ke Pak Bupati, jelas itu modus beru penipuan. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati – hati,” kata Herman Toni Minggu malam.
Camat Geragai, Iduar Aidi, membenarkan bahwa pengurus Masjid besar Geragai nyaris jadi korban penipuan. Ia juga mengaku sempat dihubungi panitia masjid namun ia langsung meyakinkan bahwa hal itu penipuan. “Tadi pengurus Masjid nanya, betul gak itu dari pak bupati, saya langsung menegaskan bahwa dugaan kuat penipuan karena biasanya untuk memberikan bantuan masjid selalu melalui Kabag Kesra atau Camat, sedangkan ini dibuat seolah – olah pak Bupati berhubungan langsung dengan panitia masjid,” jelas Iduar. (*)
Diskusi tentang inipost