AMPAR.ID, JAMBI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 untuk jenjang SMA/SMK di provinsi Jambi, dibuka pekan depan dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
Pada Selasa, 19 Januari 2021 lalu, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jambi, didampingi oleh Kabid pembinaan SMA Misrinadi, dan kasi kurikulum SMK Harmoni turun gunung cek kesiapan sekolah jelang pembelajaran tatap muka (PTM), sekaligus verifikasi faktual di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dan Merangin.
Dikatakan Kepala bidang (Kabid) Pembinaan SMA Misrinadi, pihaknya telah melakukan Verifikasi Faktual ke sekolah di daerah, dan ratusan seklah sudah siap pembelajaran tatap muka.
“ada 151 sekolah SMA sudah siap pembelajaran tatap muka”, kata Misrinadi, kamis (28/01/2021)

Misrinadi, menekan kepada pihak sekolah agar menaati prokes covid-19 ketat dan di tempat masing-masig dan untuk tim PTM di sekolah bekerja maksimal. “jangan ada ketentuan yang terlewat, karena ini menyangkut kesehatan dan keselamatan siswa”, tegasnya
Terkahir, kata misrinadi pihak dinas pendidikan hari ini telah mengajukan surat ke sekda dan di lanjutkan ke gubernur.
“hari ini pak kadis mengirim surat ke pak sekda, dan mudahan segara di setujui dan pekan depan sudah mulai PTM”, tegasnya.
Sebelumnya, Plt kadisdik Bukri menjelaskan, untuk yang di verifikasi faktual di lapangan itu pertama adalah sumber air mengalir yang ada di lingkungan sekolah. “ini adalah syarat pokok dalam menuju pembelajaran tatap muka (PTM), demi kesehatan dan keselamatan bersama”, kata Bukri
Kemudian yang kedua, administrasi satuan tugas di sekolah itu harus sudah terbentuk, karena ini juga diamanatkan di dalam SKB 4 menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, keputusan membuka sekolah sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah.
Selanjutnya, di sekolah itu harus ada tim kesehatan dan tim pembelajaran. “tim-tim inilah nanti yang akan membuat sebuah protap di sekolah itu sehingga siswa yang betul-betul melaksanakan protokol kesehatan”, jelas Bukri
“Setiap sekolah, kelas di depan kelas harus ada hand sanitizer, kemudian sabun untuk mencuci tangan”, tambahnya. (red)
Diskusi tentang inipost