AMPAR.ID, JANGKAT TIMUR – Ruas Jalan kabupaten di Tiga Desa terisolir di Jangkat Timur, Merangin, Jambi seperti arena offroad mungkin lebih tepatnya seperi kubangan kerbau.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin seakan tutup mata dengan kondisi warga disana. Berpuluh tahun lamanya warga hidup dengan kondisi jalan berlumpur.
Tiga desa paling ujung Jangkat Timur itu tergolong isolir (Desa Pematang Pauh, Desa Kabu, Desa Beringin Tinggi).Sebut saja, mulai dari simpang ibukota kecamatan Rantau Suli kondisi terjal membuat masyarakat sulit beraktivitas.
Baca Juga:
TNI Bantu Warga Melintasi Longsor, Pemkab Merangin Lamban
Notabenenya masyarakat disana berprofesi sebagai petani, barang tentu sangat sulit untuk membawa hasil pertanian keluar dari jurang lumpur desa mereka.
Bahkan anak-anak sekolah yang menuai pendidikan di ibukota kecamatan, harus berjuang ekstra sampai ke sekolah mereka.
Tak ayal, mereka yang berjalan kaki harus menempuh 1 jam, jika menggunakan roda dua bahkan tak bisa melintas dengan kondisi yang ada.
Baca Juga:
Dewan Dapil IV Berang, Proyek Rp2,4 Miliar Dikerjakan Rekanan Asal Jadi
Dikatakan Adison Warga setempat, saat ini kondisi jalan itu sangat parah ditambah musim penghujan.
“jalan ini seperti kubangan kerbau, kami (warga) rindu akan jalan mulus aspal, kami minta perhatian bapak Bupati Merangin dan Dinas PU Merangin bisa turun kesini lihat langsung derita kami”, ujarnya Jumat (21/01)
Lebih jauh, Kata Adison, akibat jalan berlumpur harga sembako di desa nya jadi selangit.
Baca Juga:
Terkesan ‘Aji Mumpung’ Proyek Rp2,4 Miliar Jalan Simpang Rantau Suli-Beringin Tinggi Asal Jadi
Sedari dulu memang, jalan itu tak pernah tersentuh aspas meski telah berganti Bupati berkali-kali.
Bahkan Anggota DPRD Merangin dapil setempat juga sepertinya tak ambil pusing duduk manis di gedung rakyat.
(Nda)
Baca Juga:
Kades dan Sekdes Tidak Pernah Ngantor, Warga: Dak Mampu MundurÂ
Diskusi tentang inipost