AMPAR.ID, JAMBI – Proyek peningkatan jalan dan Rigit Beton Simpang Rantau Suli-Beringin Tinggi, Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Jambi dikerjakan asal jadi. Saat ini, kondisinya sudah sangat memprihatinkan bak kubangan kerbau.
Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menggelontorkan anggran sebesar Rp2,4 Miliar tahun 2020 meski ditengah kondisi sulit wabah covid-19.
Proyek itu dikerjakan oleh oknum Kades dan sebagai pelaksana CV. Khanza Jaya Kontruksi yang berkantor di Pasar Rantau Panjang, Tabir dan konsultan pengawas PT. TRI KERACIPTA KONSULTAN. Proyek itu mulai dikerjakan pada 24 Februari 2020 lalu (Kontrak.red) dengan nomor kontrak 02/KONT/PJK/DPUPR/2020.
Sedari awal proyek itu kerap kali bermaslah dan diprotes warga, mulai dari material yang digunakan tidak sesuai. Misalnya pasir/koral bercampur tanah dan batu krikil dari Sungai di desa setempat. Saat itu, Kadis PU Merangin Aspan sempat turun kelakosi atas laporan masyarakat.
“Harusnya Rabat beton pakai koral malah pakai koral bercampur tanah. Nyaris tidak ada koralnyo, jelas dak hancur,” kata Bustap Sori tokoh masyarakat Pematang Pauh kepada media ini, Senin (5/7/2021)
Ia berharap aparat penegak hukum segera turun ke lapangan untuk mengusut kasus ini. Burtap berkata, Belum setahun proyek itu selesai dikerjakan, Masyarakat setempat kecamawa dan sangat tidak sesuai harapan. Proyek Miliaran itu dikerjakan seenak jidak saja.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, proyek yang masuk di desa mereka seperti ‘Aji Mumpung’.
“Ini terkesan Aji Mumpung, kami mintak rekanan bertanggung jawab untuk memperbaiki jalan itu lagi segera, Anggran Miliaran untuk pengerasan jalan hasilnya sangat mengecewakan, ini murni ulah rekanan yang mau mencari untung besar saja,” kata Edison, Warga Pematang Pauh
Bahkan warga meminta kepada Bupati Merangin Al Haris mendesak Pejabat di Dinas PU berkoordinasi dengan rakanan segara memperbaiki jalan tersebut.
“Dana milyaran rupiah oleh Pemkab Merangin, namun kami sebagai masyarakat tidak bisa menikmati pembangunan jalan yang dibangun dari uang negara tersebut, Seomoga pak bupati mendengar suara hati rakyatnya,” kata Mustamar warga lainnya.
Harusya masayarakat tiga Desa (Desa Pematang Pauh, Desa Kabu dan Desa Beringin Tinggi) sangat senang. Tapi, sebaliknya karena ulah hasil pekerjaan rekanan yang tidak konsisten dan berkualitas, masyarakat kembali menelan pil pahit atau kekecewaan.
Padalah jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di tiga Desa tersebut dan satu-satunya jalan menuju Ibukota Kecamtan (Jangkat Timur). Tak hanya itu, Jalan tersebut juga dilalui setiap hari oleh anak sekolah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari pihak rekanan dan juga Dinas PU merangin.
(Juanda)
Diskusi tentang inipost