AMPAR.ID, JAMBI – Perwakilan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Provinsi Jambi Novrans Eka Saputra mengatakan aktivitas angkutan batubara dihentikan sementara, ternyata akan memberikan beban psikologis terhadap sopir truk. Minggu (4/12).
Diketahui, beberapa kali Pemerintah melakukan pemberhentian sementara dan baru-baru ini resmi dikeluarkan oleh kepolisian daerah (Polda) Jambi pada Senin 21 November 2022, yaitu semua angkutan batubara hanya boleh di mulut tambang hingga perbaikan jalan Bulian – Tembesi selesai diperbaiki.
“Jika ada himbauan dan kebijakan dari pemerintah kepada sopir truk batubara jelas memberikan beban psikologis, fisik dan keuangan mereka akan meningkat,” kata Novrans.
Lebih lanjut, sebenarnya ada hal positif dan negatifnya yang didapatkan pengendara. Positifnya bisa terpikir untuk mencari alternatif pekerjaan lainnya yang memberikan peluang terhadap pengendara dalam mengurangi dampak psikososial yang terjadi selama ini dalam diri.
Novrans menjelaskan bahaya psikososial merupakan salah satu bahaya di tempat kerja yang dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap keselamatan dan kesehatan pengemudi saat mengantarkan batu bara.
“Pemerintah sebaiknya juga melakukan pengawasan terhadap perusahaan terkait mengenai hal ini dengan mengambil kebijakan tegas dalam mengurangi dampak psikososial bagi pengemudi truk batubara,” ujarnya.
(Meli)
Diskusi tentang inipost