AMPAR.ID, JAMBI – KAMI MUAK…!!!, Kata ini bukan hanya sekedar kata biasa, tapi kata ini sudah menjadi suatu keresahan dikalangan anak muda Indonesia. Kota selalu dipertontonkan dengan drama-drama kekuasaan yang memuakan, telanjang tanpa rasa malu memperlihatkan pertunjukan yang semena-mena.
“Inilah kata yang pantas untuk diungkapkan pada pemerintahan saat ini,” ujar Rio Jodiansyah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Nurdin Hamzah, saat aksi di kampus ungu Rabu (20/12/2022)
Bukan hanya itu, pemerintah Republik Indonesia saat ini sudah semakin kacau, terlebih lagi sejak peraturan yang dirubah seenaknya sendiri, Konstitusi dirubah demi anak kandung sendiri. Bahkan Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir keadilan pun sudah mulai perlahan hilang bak ditelan bumi.
“Konstitusi yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran etik yang berat malah dianggap penguasa hanya sekedar hal biasa, bahkan dianggap sebagai sebuah kebenaran yang sah menurut undang-undang yang berlaku,” ujar Rio lagi.
Tidak hanya sebatas itu, penghilangan nyawa oleh kekuatan politik orde baru saat itu, seolah-olah kini sudah menjadi meme yang biasa, yakni dengan membandingkan kekerasan dan penghilangan nyawa yang tidak terdata berapa banyak yang terjadi pada hari ini.
“Ini tidak bisa dibiarkan, karna jika penguasa tidak punya sensitivitas rasa kemanusiaan maka pelanggaran HAM akan terus terjadi,” beber Rio Jodiansyah.
Selain itu, GERMAS RAJA merupakan sebuah perkumpulan anak muda Jambi yang gelisah terhadap kondisi perpolitikan akhir-akhir ini yang jauh dari kesan humanis.
Hal ini tentu disebabkan karena pelanggar HAM dan politik dinasti mulai memperlihatkan gejalanya, mau bangkit tanpa rasa malu.
“Untuk itu GERMAS Raja Sudah menyatakan sikap dan mengajak kepada seluruh masyarakat Jambi untuk menolak pelanggar HAM tampil di kancah publik serta menolak politik dinasti tumbuh subur dalam sendi-sendi kehidupan berdemokrasi. Karena pelanggar HAM dan politik dinasti mulai memperlihatkan gejalanya mau bangkit tanpa rasa malu,” papar Rio.
Bukan itu saja, kami Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Jambi menolak kontestasi politik yang telah mengaborsi konstitusi lewat jalur Mahkamah Konstitusi.
“Kami Menolak kontestasi politik yang telah mengaborsi konstitusi lewat jalur Mahkamah konstitusi,” pungkas Rio.
(Min/jp)
Diskusi tentang inipost