AMPAR.ID, JAMBI – Disdik provinsi Jambi tegah menggarap program Identifikasi Siswa Rentan Putus Sekolah dan Siswa Putus Sekolah program strategis Direktorat SMA Dirjen Paudasmen, Kemendikbud Riset RI dampak pandemi jenjang SMA.
Baru-baru ini, Direktorat SMA Dirjen Paudasmen, Kemendikbud Riset RI melakukan rapat koordinasi (Rakor) program indentifikasi pencegahan siswa rentang putus sekolah jenjang SMA, pada 7 Provinsi (Jabar, Jatim, Banten, Bali, Jogja, dan Jambi).
Baca Juga; Siswa Putus Sekolah Dampak Pandemi, Disdik Jambi Gerak Cepat Lakukan Ini
Data menunjukan, (lihat poin nomor 4 dikolom bawah) anak putus sekolah SMA di Jambi per Januari 2022 tercatat 203 siswa dari jumlah siswa 76.973 atau 0,26 persen. Angka tersebut mencatat Jambi tertinggi persentase anak putus sekolah dari 6 provinsi lain.
Kadis Pendidikan Provinsi Jambi melalui Kabid pembinaan SMA, Misrinadi, mengungkapkan Identifikasi dini pada siswa/i menjadi suatu hal yang penting dalam pelaksanaan strategi pencegahan anak rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah.
Baca Juga; Polisi Amankan 9 Pesangan Diduga Mesum di Hotel MJS dan Kost-kostan
“Pendampingan dan kepedulian terkait siswa rentan putus sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru menjadi hal yang positif di mata wali siswa/I,” ungkapnya kepada media ini, Kamis (17/3)
Misriandi menejelaskan faktor anak putus sekolah terlebih saat pandemi yang memaksa belajar daring (online) yakni Kondisi ekonomi, Fasilitas belajar yang kurang mendukung, Minat belajar menurun, Kecanduan game online.
Baca Juga; Pj Bupati Tiga Daerah di Jambi, Ini Penjelasan Pemprov
Lebih jauh, Kata Mis sapaan nya, Pemerintah pusat akan berkoordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah dengan membentuk satgas siswa rentan putus sekolah.
(jd)
Siswa Putus Sekolah Dampak Pandemi, Disdik Jambi Gerak Cepat Lakukan Ini
Diskusi tentang inipost