AMPAR.ID – Menjadi Prajurit TNI AD tugas utamanya adalah menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia 1945, dan juga melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Selain itu, TNI juga berperan penting menjadi guru, pengajar, pengayom bagi masyarakat dipelosok desa agar terbangun dari ketertinggalan.
Seperti mottonya “Bersama Rakyat TNI kuat” Prajurit TNI yang bertugas di daerah terisolir/terpencil membina, mengajar dan memotivasi anak-anak sekolah sebagai generasi bangsa maju.
Merdeka..!! 17 Agustus 2020 mendatang kita patut berbangga Indonesia akan merayakan HUT RI ke-75?
Cerita Babinsa Praka Prengki Akino bertugas di desa terisolir dan terpencil paling ujung Jambi?
Siang itu, ditengah terik matahari nan menggelitik tampak tiga bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD), tengah berhenti ditepi jalan nan terjal dengan seutas sepeda nan bermuatan kayu bakar.
Bukan tanpa alasan, ketiga bocah nan polos itu terpancar rahut lelah diwajahnya. Iya tampak tengah berbincang dengan seorang prajurit TNI AD.
Ketiga bocah itu baru usai mencari kayu bakar dihutan untuk keperluan masak dirumah. Ya…maklum belum begitu pasih dengan sebutan kompor gas atau memasak ala modern. Di Desa kayu bakar menjadi utama sejak zaman moyang hingga kini.
Terlihat, Iya bercengkraman bak mendengarkan setiap ucapan nan keluar dari mulut seorang prajurit TNI berpangkat Praka itu.
Pengabdian seorang Bintara pembina desa (Babinsa) Praka Prengki Akino anggota Koramil 420-05/Jangkat- Kodim 0420/Sarko, dan ketiga remaja itu sebut saja namanya Rio, Budi, dan Arif warga Desa Kabu Kecamatan Jangkat Timur, Merangin Jambi.
Desa Kabu, dan dua Desa lainnya yakni desa pematang pauh dan desa Beringin Tinggi. Merupakan desa tertinggal yang tersembunyi di kawasan jurang dan perbukitan berbatasan dengan Batang Asai Kabupaten Sarolangun.
Desa terpencil, Iya faktanya begitu…desa nan terletak jauh dari riuk pikuk keramain kota, berada di kaki bukit barisan nan pelosok, akses jalan nan belum memadai serta fasilitas dari pemerintah nan minim membuat para bocah itu harus berjuang keras untuk menuai pendidikan era modern kini.
Dari foto terlihat Babinsa Praka Prengki Akino memberi motivasi kepada anak-anak desa kabu, khussnya ketiga bocah yang berada dihadapannya.
“Walaupun kita dari anak petani kita bisa juga untuk memberikan yang terbaik untuk NKRI”.Ucap Praka Prengki
Dengan penuh harapan, Praka Prengki Mengatakan pundak dan masa depan NKRI berada ditangan anak-anak seperti kalian ini.
“anak-anak yang sehari-hari mencari suluh (bahas kampung setempat) atau kayu bakar untuk mencari uang serta menolong orang tua untuk meringankan beban keluarga”.Ucapnya
Dari mulut seorang bocah, terucap akan cita-citanya menjadi seorang prajurit TNI.”Kami pingin jadi TNI pak, agar bisa membangun desa kami.”kata Arif, salah satu remaja kepada Praka Prengki.
Cegah Karhutla, Hutan dan kelestariannya juga tak luput dari perhatian Praka Prengki Akino?
Pada Minggu pagi, (9/8) Praka Prengki Babinsa Koramil 420-05/Jangkat bersama masyarakat dan pihak Terkait melaksanakan patroli ke lahan yang rawan terjadi kebakaran yaitu yang merupakan lahan gambut.
“Patroli ini dilakukan untuk mencari dan mencegah para pelaku pembakaran untuk membuka lahan pertanian dengan cara dibakar.”ujar Praka Prengki
Menurutnya, pembukaan lahan dengan cara dibakar sangat dilarang oleh pemerintah, karena akibat kebakaran itu, akan timbul kabut asap dan terjadinya polusi udara yang sangat menggangu kesehatan warga sekitar.(*)
Diskusi tentang inipost