AMPAR.ID – 10 Oktober 2020, menjadi hari bahagia beberapa pasien yang hasil Swab terakhirnya keluar dan dinyatakan sembuh
Sekira pukul 16.00 wib, dua orang Nakes datang menghampiri beberapa nomor kamar dilantai satu dan dua gedung Isolasi itu
Iya adalah Andre (Perawat) dan Martha Lisa sapaan nya Icha (Perawat), dengan berpakaian bak astronot APD lengkap memberikan kabar baik kepada pasien yang hasil swabnya keluar
“Alhamdulillah selamat ya pak/ibuk, sudah sembuh dan boleh pulang kerumah”, jelas nekes itu

Sembari iya menyodorkan seutas surat hasil Swab dan surat keterangan dari dokter penanggungjawab.
“Silahkan ditandatangani ya pak, namun bapak tetap isolasi mandiri dirumah selama lima hari kedepan, dan juga suratnya diberikan ke Puskesmas dilokasi tempat tinggal bapak agar segara diperbaharui data nya agar bisa di hapus karena telah sembuh dan sistem nya online ,” tambahnya
Kedua nakes itu pun memberikan pemahaman/edukasi untuk tetap menjalani protokol kesehatan selama diisolasi di rumah.
“jadi tetap patuhi protokol kesehatan ya bapak, dengan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan”,
“Semoga kita semua diberikan kesehatan dan bisa berkumpul lagi di luar sana kelak”, Tambahanya
Beberap pasien OTG yang dinyatakan sembuh diwaktu yang bersaman yakni JP, DI, MK, KI, AGI, RL, ST dan beberapa lainya.
Proses pemulangan, momen berkesan dan mengharukan itu

Pasien sembuh itu pun bergegas mengakut barang bawaan ke mobil yang ditunggu jemputan. Sembari di saksikan teman-teman seperjuangan yang masih menunggu hasil swabnya keluar (Insyaallah Negatif semua. red)
Saat itu pula, suasana berubah. Yang awalnya tertawa-tawa menjadi haru.
Saat kedua Nakes itu melambaikan tangannya, “da da da” ke arah kami.
Sanubari pun tersentuh seakan tak ingin berpisah dengan kebersamaan yang begitu solit di rumah itu.
Kami pun lantas meninggalkan rumah itu yang 15 – 17 hari kami huni. Saat menginjak gass…kami kemudian membuka jendela kaca mobil begitu dengan teman lainnya juga beriringan.
Tampak bang Adre sapaannya Sorang (Perawat) tengah berjalan di lapangan yang sudah tak asing lgi bagi kami untuk melakukan aktifitas senam pagi disitu. Kami pun berhenti sejenak..”terimakasih bg Andre, terimaksih semuanya” kata kami dari balik jendela mobil itu
Iya pun menjawab, “iya pak.. hati-hati dijalan, diluar nanti kita jumpa lagi “, sebutnya
Berjarak lima meter dari situ, tampak semua Nakes Tim B mulai dari dokter, Perawat sudah berbaris rapi di teras ruang tugu nakses itu.
Iya melambaikan tangan, sembari sembari mengucapkan slemat sehat ya pak/ibuk hati-hati dijalan bisa kumpul keluarga lagi. Koarnya.
Respon pasien sembuh virus jahanam Covid-19
JP dan DI, Wartawan di Jambi yang terpapar Covid-19 sejak 26 September 2020. setelah mengikuti Swab yang di gelar Biro Humas dan protokol Setda Provinsi jambi.
Menurut JP pasien 423, penghuni kamar 212 “Wiro sableng” yang hasil Swab nya negatif, merasa senang dan bahagia karena di bolehkan pulang kerumah.
“Alhamdulillah hasil Swab negatif dan dinyatakan sembuh setelah 15 hari berada disini, bisa kembali dengan keluarga tercinta”, jelas JP
“Saya tak bisa mengatakan apa-apa. Terima kasih sudah merawat saya sampai sembuh. Semoga Allah dapat menyembuhkan semua taman-taman yang masih berjuang, ”tambahnya
Saat semua orang menjauh, Dokter san perawat

Dijelaskan JP, pasien sembuh, selama dirawat di bapelkes pijoan, faktor kesehatan dan asupan makanan bergizi diutamakan.
“Selama di sini saya dirawat dengan sangat baik oleh para petugas medis”
Kemudian menurut JP, Proses perawatan yang mencapai kesembuhan yang membentuk hubungan emosional antara pasien dengan para perawat dan dokter di ruang isolasi.
“Kita bisa membayangkan saat semua orang menjauhi kami, para perawat dan dokter justru mendekat dan merawat kami. Risikonya menjadi sama. Karena itu, kesembuhan adalah perjuangan bersama antara pasien dan tenaga medis, ”ungkapnya
Terkahir, JP berharap kesembuhan pasien yang dinyatakan positif korona tersebut akan menambah optimistis di masyarakat dalam melawan COVID-19, dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Hal senada juga disampaikan DI pasien 424, yang juga penghuni kamar “Wiro sableng” itu, menurutnya kesembuhan dari virus jahanam (Corona) kuncinya adalah semangat dan fokus (jangan terbeban pikirian).
“Selama diisolasi saya merasa semangat, kendati awalnya drop karena belum berdamai dengan takdir, tapi dengan Di Suport nakes dan teman-teman yang saling menguatkan mebauat semuanya berbalik”, jelasnya
“Terima kasih kepada dokter, perawat serta teman-teman seperjuangan, harapan saya Semoga semua pasien di rumah solasi sembuh dan bisa kembali ke keluarga,..aminn”, tambah DI
Terimakasih Kepala Bapelkes Pijoan dan temaksih buat nakes.

Sebanyak kurang lebih 51 orang pasien dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 asal kota Jambi, di isolasi di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Jambi. Pijoan, Muaro Jambi
Puluhan pasien itu ditangani oleh 16 orang Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terdiri dari Dokter dan Perawat. Iya adalah kelompok Tim B yang bertugas selama 16 hari sejak awal Oktober kemarin.
Iya adalah layak di sebut pahlawan kesehatan, “dr.ariani, dr.sepnikas Dan para perawat silvia rahmawati, martha lisa, Juliana, Aandre, Fernando, A.syauvi dan yessa dan tim pramusaji”.(*/Juanda Prayetno)
Moment..



Diskusi tentang inipost