AMPAR.ID – Persoalan internal di RSUD Raden mattaher Jambi seperti tidak ada usainya, Belum lama ini persoalan terkait Munculnya SK pengangkatan Dewan Pengawas (Dewas), kemudian persoalan serapan anggaran covid-19 yang menyebabkan Silva dan juga banyak keluhan lain di internal rumah sakit yang menyebabkan perang dingin didalamnya.
Senin, (29/6) Puluhan tenaga Medis RS plat merah RSUD Raden mattaher Jambi melakukan aksi demonstrasi, iya menyuarakan aspirasinya terkait kebijakan dan keputusan Direktur Raden mattaher Jambi yang diduga melakukan Penyutatan Uang insentif jasa pelayanan media Sebesar 2,5%.
“kami minta hak kami dikembalikan, pos kebersamaan kami kalian rampok”.kata pendemo
Mosi Tidak percaya dengan Pejabat RSUD digelar didepan Gedung DPRD Provinsi Jambi itu, diwakili oleh para dokter, perawat, dan staf yang merasa haknya di sunat.
Dalam orasinya puluhan pegawai protes dengan jasa pelayanan atau pos kebersamaan yang dipotong tanpa ada pemberitahuan kepada pegawai. “Tiba-tiba menerima tidak sesuai, dan setiap bulannya selalu berkurang. Hal ini dilakukan Sejak bulan September 2019 yang lalu.”koar pendemo
Keinginan puluhan pengunjuk rasa kepada anggota DPRD provinsi khusus nya komisi IV, “kami ingin menyampaikan aspirasi mewakili seluruh karyawan untuk minta kejelasan agar terealisasi seperti sediakalanya.”katanya
Tidak ada tsranfaransi ?
Buruknya manajemen internal RSUD mattaher menyebabkan para pegawai berteriak dan meminta DPRD Provinsi Jambi, sebagai fungsi pengawasan dapat menindaklanjuti terkait apsriasi pendemo.
sebelumnya dalam keputusan Direktur Rumah Sakit umum Daerah Raden mattaher Jambi Nomor 131 tahun 2020 tentang peruntukan pembelanjaan dana samping yang berasal dari pola distribusi jasa pelayanan dan penerbitan rekening bank pada rumah sakit RSUD Raden mattaher.
hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pejabat RSUD Raden mattaher Jambi.(DR)
Diskusi tentang inipost