AMPAR.ID – Masyarakat Jangkat Timur, Merangin menagih janji Bupati dan DPRD dapil setempat, pasalnya ruas jalan tiga desa (Pematang Pauh, Kabu, dan Beringin Tinggi) rusak parah seperti kubangan kerbau.
Menjadi desa terisolir, ruas jalan Kabupaten itu kondisinya berlumpur tanah liat setinggi betis orang dewasa ditambah musim penghujan saat ini. Masyarakat setempat sulit untuk beraktivitas.
Lebih miris lagi, Dari video yang didapat dari warga setempat, tampak perjuangan pelajar menembus jalan berlumpur untuk menimba ilmu di sekolahnya.
BACA JUGA; Lapor Pak Bupati, Kondisi Jalan di Merangin Seperti Kubangan Belum Pernah Tersentuh Aspal
Bukan tanpa perjuangan, lihat saja anak-anak SMP dan SMA itu harus bercucuran keringat, berjalan kaki dan mengendarai roda dua pakai rantai besi menempuh waktu 2 jam baru sampai ke sekolah mereka di ibukota kecamatan Jangkat Timur (Rantau Suli).
Telat dan seragam sekolah berlumpur hal biasa, mereka pun sampai ke sekolah kadang satu jam pelajaran sudah berjalan, sejatinya jika jalan tersebut di aspal jarak tempuh hanya 20 menit dari desa mereka.
Kepala Desa (Kades) Kabu, Depi Mardiansah, meminta Bupati Merangin dan Dewan Dapil IV turun lihat langsung kondisi jalan.
BACA JUGA; Dewan Dapil IV Berang, Proyek Rp2,4 Miliar Dikerjakan Rekanan Asal Jadi
“karena ini dari dunia terbukak belum pernah di sentuh aspal, sudah berkali-kali ganti Bupati, usulan dari Pemerintah Desa ke Pemkab Merangin tidak pernah di akomodir untuk pengasapalan, Jadi kami harus ngadu kemana lagi dan mungkin ke Kabupaten Sarolangun”, sebutnya kepada media ini, Jumat (29/01)
Ditambhakan Sapuan, Warga Desa Beringin Tinggi juga meminta hal yang sama, “kita minta perhatian serius Bupati Merangin mengaspal jalan kami. Jalan itu akses utama urat nadi perekonomian masyarakat menuju ke ibukota kecamatan”, ujar Sapuan

Membangun dari desa ke kota, kata warga sangat bertolak belakang dengan visi Bupati Merangin.
BACA JUGA; Terkesan ‘Aji Mumpung’ Proyek Rp2,4 Miliar Jalan Simpang Rantau Suli-Beringin Tinggi Asal Jadi
“dari Indonesia merdeka sampai detik ini jalan kami tidak pernah tersentuh aspal, padahal panjang jalan tersebut tidaklah membuat APBD Merangin miskin”, sebutnya.
Dikatakan warga lain, kondisi ini membuat masyarakat sulit mengeluarkan hasil pertanian mereka.
“warga yang mayoritas petani merasa sangat terisolir, hasil pertanian kita membusuk, harga kebutuhan pokok disini menjadi mahal”, kata Doi Hadi, Warga Desa Pematang Pauh.

Kini, warga berharap adanya pemerataan pembangunan Pemkab Merangin. Jangan hanya desa pinggiran kota yang yang lirik.
BACA JUGA; Kades dan Sekdes Tidak Pernah Ngantor, Warga: Dak Mampu MundurÂ
“kalau seperti ini terus warga krisis akan kepercayaan kepada pemerintah dan DPRD. Datang saat pemilu saja menabur janji palsu”, ungkapnya.
Sementara, Bupati Merangin belum bisa dikonfirmasi media ini.

(Anton)
BACA JUGA; Dugaan Korupsi DD, Ratusan Warga Demo Tuntut Kades dan Sekdes MundurÂ
Diskusi tentang inipost