AMPAR.ID, Sarolangun – Insiden dugaan penganiayaan atau pengeroyokan oleh preman dari pihak PT Bohay yang akan melaksanakan proyek pengeboran minyak RIG di lokasi milik PT Selaraya Merangin Dua (SRMD) di desa Karmen masuk tahap pelaporan dari korban.
Korban yang merupakan warga desa Karmen sekaligus Ketua Karang Taruna Kabupaten Sarolangun, Yunipan Firnando (Nando) tidak terima apa yang dilakukan pihak PT Bohay melalui jasa premanisme.
” Saya sudah melaporkan aksi pengeroyokan ini ke Polsek Pauh, tapi saat ini sudah dilimpahkan ke Mapolres Sarolangun,” ucap Nando, Senin (28/10/2024).
Dibeberkan Nando sapaan akrab korban , aksi penganiayaan dan pengeroyokan tersebut terjadi saat beberapa warga lakukan protes dan menghadang jalan serta mempertanyakan kontribusi dari proyek pengeboran minyak RIG oleh PT Bohay pada Jumat, tanggal 25 Oktober 2024 yang lalu
” Tentu selaku warga dan pemuda kami berhak mempertanyakan seperti apa kontribusi perusahaan ke masyarakat dan desa kami,” ujarnya.
Namun aksi Nando dan beberapa warga tersebut mendapatkan perlawan yang diduga merupakan orang suruhan dari PT Bohay yang juga merupakan orang desa Karmen sendiri.
” Kita hanya menyetop sementara mobilisasi dan meminta seperti apa kontribusi dari pihak perusahaan PT Bohay dari aktivitas di desa kami, namun ternyata warga kami sendiri yang membacking,” beberapa Nando.
Dalam aksi penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh satu keluarga terpandang di desa Karmen tersebut terekam jelas dalam video di medsos, seperti FB dan Instagram.
Dari insiden tersebut Nando sudah melaporkan ke Polsek Pauh dan sudah dilakukan visum, bahkan dari keterangan Nando saat dikonfirmasi pada Senin (28/10/2024) kepada AMPAR.ID saat ini laporannya sudah di serahkan oleh pihak Polsek Pauh ke Polres Sarolangun.
Sementara saat mengkonfirmasi pihak PT SRMD yang memiliki lokasi melalui Humasnya, Syaiful mengatakan jika terkait insiden yang terjadi beberapa hari yang lalu dirinya tidak berada dilokasi sehingga tidak begitu tahu kronologisnya seperti apa.
” Saya tidak mau mengomentari lebih banyak karena waktu kejadian saya tidak berada di lokasi dan sampai saat ini tidak ada laporan ke kita (PT SRMD),” katanya.
Diakui Syaiful memang lokasi yang akan dilakukan pengeboran minyak RIG miliki PT SRMD, namun dalam pelaksanannya sudah dilimpahkan ke PT Bohay selaku Sukon dari kegiatan tersebut.
” Memang yang punya lokasi PT. SRMD tapi project tersebut sudah dilimpahkan ke PT Bohay,” ujarnya.
Terkait insiden tersebut dijelaskan Syaiful jika dirinya mendapat laporan dan info dari teman – teman yang mengatakan telah terjadi insiden kecil tepatnya di portal Sabutani.
” Harapan saya atas nama PT.SRMD kedua belah pihak bisa berdamai secara kekeluargaan, karena dari informasi jika antara korban dan para pelaku masih mempunyai hubungan keluarga dan tinggal satu desa,” tutup Syaiful.
Sementara untuk keterangan dari pihak yang diduga melakukan pengeroyokan atau pelaku dan pihak PT.Bohay belum bisa di konfirmasi.
(Fdn)
Diskusi tentang inipost