AMPAR.ID, JAMBI – Kunjungan Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo ke Jambi menciderai profesi jurnalistik.
Dari rekaman video terlihat jelas, ia dan dan protokoler diduga mengusir jurnalistik saat melakukan kunjungan ke pabrik pinang CV Indokara beralamat di Jalan Suak Kandis, Desa Pudak III, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi
Bahkan Syahrul turun tangan langsung mengusir jurnalis untuk keluar dari pabrik itu di hadapan Gubernur Jambi Al Haris, Perlakuan pengusiran terjadi Sabtu (6/11) dan terekam oleh kamera jurnalis di lokasi acara.
VIDEO: MENTAN RI DIDUGA USIR JURNALIS SAAT KUNKER KE JAMBI
āKami diundang untuk meliput acara pelepasan ekspor pinang ke Pakistan yang dilakukan menteri,ā ujar Jurnalis Kompas TV, Suci Anissa kepada media ini
Tak hanya jurnalis, petugas humas Balai Karantina Pertanian yang melakukan pengambilan gambar ikut diusir keluar ruangan pabrike.
Lanjut Ketua IJTI Jambi, sebelum kedatangan menteri, para jurnalis berdiri sebelah kiri gudang sesuai arahan petugas protokol.
āSebelum liputan kami di briefing. Ketika menteri mau masuk, para unsur pengamanan menteri langsung melontarkan kata-kata media keluar, media jangan ada yang masuk. Pengusiran juga dilakukan oleh menteri,ā kata dia.
Menurut Suci, perlakuan pengusiran ke jurnalis sudah berlangsung sejak hari pertamanya di Jambi, Jumat (5/11). Sebenarnya banyak hal yang akan dikonfirmasi termasuk permasalahan nasional.
āKemarin di Balai Latihan Pertanian Jambi di Paal 16 Muaro Jambi, boleh masuk hanya satu media, jadi untuk apa kami yang diundang. Menteri juga ngusir saat mau door stop,ā sebut Suci.
Suci menegaskan tindakan yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo sangat tidak menghargai profesi jurnalis yang bekerja untuk mengabarkan informasi yang layak dipublikasi.
Jurnalis di Jambi membandingkan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo yang memiliki pengamanan super berlapis tapi mudah untuk urusan pemberitaan.
Suci juga membantah jika pernyataan staf kementrian yang menyebutkan ada lebih 100 media, Ruangan Sempit, media banyak, Wajar diatur.
“Itu sangat tidak benar, media hanya belasan orang dilokasi”, tegas Suci.
Atas kejadian itu, IJTI Jambi telah melaporkan hal ini kepada IJTI Pusat untuk ditindaklanjuti. Berharap Presiden Jokowi menegur Syahrul Yasin Limpo.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan resmi dari pihak kementrian pertanian.
(*/Juanda)
Diskusi tentang inipost