AMPAR.ID, JAMBI – Di zaman yang serba cepat dan instan ini, menanamkan makna sumpah pemuda bukanlah perkara mudah. Apalagi musuh bersama yang dihadapi tidak nyata secara fisik. Tapi musuh yang tidak tampak justru lebih berbahaya, memiliki daya rusak yang luar biasa dan mengancam masa depan bangsa khususnya di provinsi Jambi.
“Jadi kecenderungan pemuda kita saat ini berbeda dengan pemuda zaman dulu karena pemuda sekarang mereka lalai untuk melakukan hal-hal yang lebih positif dan lebih kreatif tapi hanya sebagian kecil pemuda menggunakan teknologi dengan bijak,” ujar Pengamat Politik dari Universitas Nurdin Hamzah (UNH) Jambi Suryawahyuni Latief saat diwawancarai melalui telepon pada Jum’at (28/10).
Ia mengatakan respon mahasiswa dengan adanya peringatan Hari Sumpah Pemuda sebaiknya dijadikan sebagai momentum dalam mengkaji diri sendiri.
BACA JUGA: Hari Sumpah Pemuda ke-94, Pemkot Jambi Dorong Anak Muda Produktif
“Sebagai pemuda bangsa dapat mengkaji diri kita sendiri, apakah kita sebagai pemuda telah dapat atau telah melakukan hal-hal positif yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan sudah berperan sebagai agen pembaharuan dan agen perubahan yang memiliki inovasi untuk membangun dan meningkatkan kemajuan bangsa,” kata Wahyuni.
Sementara itu, anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Yafet Wibowo Gegeh Aronta Sitepu mengatakan cita-cita sumpah pemuda sebenarnya sudah sesuai tapi memang masih perlu dilakukan upaya agar pemuda aktif seperti salah satunya ada pemberdayaan dan pastinya memerlukan dukungan dari pemerintah.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jambi Mukti Said melalui Sekretaris Kesbangpol Eva Masita menyampaikan program pendidikan dalam menumbuhkan rasa kebangsaan dan persatuan terhadap anak muda.
BACA JUGA: Kangkangi SE Bupati, Bimtek Kades BPD dan PKK Merangin ke Malaysia dan Singapura Pakai Uang Rakyat
“Program wawasan kebangsaan yang tujuannya untuk mengoptimalkan nilai kebangsaan sebagai wujud penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara dengan berlandaskan pada nilai Pancasila,” katanya.
Eva menyampaikan program wawasan kebangsaan sebagai upaya dalam mengentaskan kerisauan terhadap rasa cinta tanah air dengan minimnya wawasan kebangsaan dikalangan anak muda akibat pengaruh dunia luar yang dilihat dan ditiru dari internet melalui smartphone.
(01/Red)
Diskusi tentang inipost