AMPAR.ID – Kisruh Internal DPD II Golkar kota Jambi terus bergulir, puncaknya kedua kubu saling tantang lapor mahkamah Golkar dan pihak kepolisian.
Saling klaim kepengurusan DPD II Partai Golkar Kota Jambi hingga saat ini terus bergulir, persoalan internal Golkar Kota Jambi ini kembali memanas saat foto kepengurusan Budi Setiawan dikritik oleh Asari Syafii selaku Plt ketua Golkar Kota Jambi.
Dalam akun Facebooknya, Asari Syafii memposting link salah satu berita online dengan caption sindiran terhadap kubu Budi Setiawan.
“Berorganisasi itu harus faham, SK dak katek, jangan makso….!,” tulisnya pada 9 September 2020.
Bahkan dalam laman berita, Asari meminta untuk menghapus logo Golkar pada banner kepengurusan Golkar Kota Jambi, Budi Setiawan.
“Jika 2 X 24 jam tidak menghentikannya, maka kami akan melaporkan ke pihak kepolisian,” tuturnya, melansir jernih.id Rabu (9/9).
Menanggapi hal ini, Sekretaris DPD II Golkar Kota Jambi, Ahmad Hanafiah mengatakan, jika pihaknya memilih ketua baru lewat Musda sesuai mengikuti intruksi dari DPP.
“Kita juga telah menyampaikan undangan ke pihak DPD I, namun tidak ada yang menghadiri. Sesuai aturan partai pelaksanaan kami sudah dinyatakan kuorum dengan dihadiri pengurus 50 persen+1,” jelasnya.
Sementara itu, terkait pernyataan Asari akan melaporkan penggunaan atribut Golkar, Ahmad Hanafiah menyikapai dengan santai bahkan menantang Asari untuk melaporkan langsung ke Mahkamah Partai Golkar.
“Silahkan saja lapor, alangkah baiknya ke mahkamah partai, karena ini persoalan partai bukan ke kepolisian,” ujarnya dilansir media Patner jambiline.com
Hanafiah menjelaskan, pihaknya juga telah mengajukan komposisi kepengurusan DPD II Partai Golkar Kota Jambi hasil Musda yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu ke DPD I Golkar Provinsi Jambi.
“Ini hari ke 11 kita telah mengajukan ke Ketua DPD Golkar Jambi, menurut aturannya 14 hari, bila tidak ada ketetapan dari pak CE, kita akan menyampaikan secara resmi ke DPP meminta petunjuk dan arahan DPP,” tuturnya.(*)
Penulis: Datut Rakash
Editor : Juanda Prayetno
Diskusi tentang inipost