AMPAR.ID, Jambi – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia (RI), Nadiem Makarim sambangi Jambi dan langsung meninjau pelaksanaan vaksinasi di Markas Korem 042/Gapu, Selasa (21/09).
Vaksinasi tersebut ditujukan kepada murid dan guru dalam rangka mendukung pembelajaran dengan tatap muka (PTM) atau melalui interaksi langsung di sekolah.
Ketika sampai di sana, Nadiem tampak memberikan keramahannya. Dia sempat berdialog bersama guru dan murid hingga berswafoto.
Nadiem juga memberikan apresiasi, karena pencapaian vaksinasi di Kota Jambi terbilang tinggi.
“Saya salut sudah 87 persen warga Kota Jambi sudah divaksinasi. Ini suatu pencapaian yang luar biasa,”ungkapnya dalam sambutan, Selasa (21/09).
Ia pun mendukung pelaksanaan PTM di Jambi. Apalagi level PPKM kabupaten dan kota yang ada di Jambi sudah berada dalam level 2 hingga level 4.
“Walaupun dengan protokol kesehatan, kita harus mengakselerasi pembelajaran tatap muka,”tuturnya.
Menurutnya, PTM sangat dibutuhkan untuk para murid di sekolah. Jangan sampai ada generasi yang kesehatan mental dan emosionalnya bermasalah.
Pembelajaran dengan interaksi di sekolah, kata Nadiem, juga sangat dibutuhkan bagi anak di bawah usia 12 tahun.
“Walaupun adik di bawah umur 12 tahun belum divaksinasi, mereka sebenarnya paling membutuhkan PTM terbatas. Jadi, vaksinasi yang mengejar PTM, jangan PTM yang mengejar vaksinasi. Itu arahan dari kami sekaligus permintaan besar,”katanya.
Karena itulah pula Nadiem sengat berharap vaksinasi untuk para murid dan guru sukses dilaksanakan di Jambi.
“Bagi sekolah yang guru-gurunya sudah divaksinasi, itu artinya wajib melaksanakan tatap muka terbatas,”ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris dalam sambutannya menyampaikan anak yang sudah tervakasinasi Covid-19 di Jambi mencapai 65 persen. Karena itu pula, PTM bakal dilaksanakan.
“Ditambah lagi menteri datang hari ini. Kami bertekad memulai membuka pembelajaran tatap muka. Tetap dengan protokol kesehatan, kita dorong juga agar mereka divaksinasi semua,”tuturnya.
Namun, dia mengakui masih ada orang tua yang ragu anaknya divaksinasi.
“Masih ada anak-anak yang belum divaksinasi, kita semua akan coba untuk mengajak mereka divaksinasi. Kita buka sekolahnya,”tandasnya. (*/Ichsan)
Diskusi tentang inipost