AMPAR.ID, Jambi – Inilah Detik-detik video amatir sebuah rumah ambruk berkonstruksi batu di bantaran sungai RT 20, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.
Vidio tersebut yang diabadikan oleh warga berhasil merekam bagaimana rumah yang berada di bantaran sungai perlahan-lahan ambruk.
Rumah tersebut ambruk akibat adanya pergeseran tanah. Peristiwa tersebut, nyaris saja mengancam nyawa pemiliknya beruntung, orang yang berada di dalam rumah tersebut dapat selamat.
LIHAT VIDEO: DETIK-DETIK RUMAH AMBRUK
Pemilik rumah Santi (45) mengatakan, malam sebelum terjadi peristiwa tersebut, hujan deras mengguyur tempat tinggalnya. Pada saat hujan mengguyur, ia mendengar adanya pergeseran tanah di rumahnya. Dihari paginya saat ia hendak ke toilet terlihatlah sebagian lantai toilet rumahnya telah ambruk, Sabtu (17/04) kemarin sekitar pukul 09.00 wib.
“Setelah itu saya minta sama anak dan suami untuk mengeluarkan semua isi yang ada di WC (kamar mandi-red), sekitar 5 atau 6 menit langsung ambruk. Ya kalau saya masih ngeyel, nekat nyuci kain mungkin, saya sudah tidak ada lagi. Mungkin Tuhan masih sayang sama saya,”katanya, Minggu (18/04/2021).
Ungkap Santi, ia serta keluarganya telah menetap di rumah ukuran 9 x 13 meter sejak tahun 2013. Peristiwa tersebut merupakan baru kali pertama yang di alaminya.
Menurutnya, penyebab ambruk dari rumahnya itu diduga disebabkan adanya dari pengerukan sungai proyek pembangunan turap di samping rumahnya.
Ia menjelaskan, proyek tanpa ada dilengkapi papan informasi tersebut, sudah berjalan selama hampir dua minggu terakhir.
“Ini akibat adanya pengerukan sungai, sebelumnya dak pernah terjadi, walaupun banjir bandang sampai depan pintu dapur dari sungai tapi tetap dak ambruk dan papan proyeknya tidak ada,”jelasnya.
Akibat peristiwa itu, bangunan rumahnya ambruk dan tidak ada yang tersisa.
“Dulu bangunan rumah kami ini masih jauh dari sungai, sekitar 10 meter mungkin masih ada,” tuturnya.
Setelah peristiwa tersebut, santi bersama suaminya serta kelima anaknya harus mengungsi di rumah salah satu warga.
“Sekarang kami mengungsi ditempat warga, rumah yang sebelumnya ditempati para tukang proyek ini, adalah tanggung jawab dari pemborongnya,”ungkapnya.
Harapnya, ia beserta kelurahan meminta tempat tinggal karena ia membutuhkan tempat tinggal.
“Kami berharap minta tempat tinggal, kami ini butuh tempat tinggal,”tandasnya. (*/Ichsan)
Diskusi tentang inipost