Ia juga menekankan pentingnya kelancaran distribusi pupuk agar hasil panen semakin optimal.
“Jika ada kendala dalam distribusi pupuk, segera laporkan agar dapat segera ditangani,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolda Bengkulu mengungkapkan rencana pengembangan bibit jagung dengan rekayasa genetika untuk meningkatkan hasil panen.
“Ke depan, kita berharap bisa menghasilkan tanaman yang mampu berbuah tiga hingga lima bongkol per batang,” katanya.
Selain faktor bibit dan pupuk, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi para petani, seperti gangguan dari hewan ternak yang merusak lahan pertanian.
“Di Bengkulu Tengah, ada kasus sapi yang masuk ke ladang jagung. Ini harus diantisipasi agar petani tidak merugi,” tegasnya.
Dengan peningkatan hasil panen dan dukungan berbagai pihak, Kapolda Bengkulu optimistis bahwa program ketahanan pangan ini tidak hanya memperkuat sektor pertanian tetapi juga berpotensi menggerakkan perekonomian daerah hingga ke tingkat nasional.
“Jika program ini sukses, Bengkulu bisa menjadi pemasok pangan yang lebih besar, bahkan berpeluang menembus pasar ekspor,” tutupnya.
(Red/rlis)
Diskusi tentang inipost