AMPAR.ID – Ditengah gempuran meroketnya harga kacang kedelai, perajin tempe di Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Harga per/kg Rp11.250 ribu.
Salah satu perajin tempe yakni Sorban (43) menyampaikan bahwa kenaikan harga kacang kedelai di Kota Jambi sudah terjadi sejak bulan November tahun 2020.
Saat itu ia membeli kacang kedelai dengan harga Rp8.500 ribu per kg. Ini berbeda jauh dengan bulan-bulan sebelumnya, yang mana harga bahan baku tempe itu per kilogramnya berkisar Rp6.500 ribu sampai Rp7 ribu.
BACA JUGA: Harga Kacang Kedelai Meroket, Perajin Tempe Curhat Ingin Mediasi Bersama Pemerintah
Ia mengira kenaikan harga itu, lantaran karena akan memasuki hari natal dan tahun baru. Namun, perkiraannya salah. Ternyata harga kacang kedelai terus-menerus naik.
Ketika memasuki tahun 2021 harga kacang kedelai berkisar Rp9 ribu per kg. Harga ini secara perlahan naik, hingga Rp11.250 ribu per/kg.
“Saya kira karena natal saja. Tapi ternyata terus naik hingga sekarang,”ujarnya, Rabu (23/2).
Ia tetap menjual tempe dengan harga yang lama. Per balok tempe dijual dengan harga Rp. 4 ribu kepada para pedagang.
BACA JUGA: Bocah Ingusan Diringkus Polisi
“Harga modal bagi pedagang Rp 4.000. Masih kita tahan. Plastiknya tidak terlalu besar, beratnya 3,5 ons,”jelasnya.
Dalam sehari, ia bersama 6 pekerjanya mengolah sekitar 200 kilogram kacang kedelai menjadi tempe. Tempe yang sudah jadi, dititipkan pada 120 pedagang.
“Kita sudah punya langganan. Jadi produksi tetap dijaga. Ya, ini pertarungan kami. Jadi tinggal manajemen kita lagi,”ungkapnya.
BACA JUGA: Ombudsman Jambi Sentil BPJS Ketenagakerjaan; Mesti Gencar Sosialisasi
Ia tetap menjaga kualitas tempenya. Sama seperti saat harga kedelai masih tergolong murah dibandingkan dengan sekarang.
“Masing-masing punya harga yang berbeda. Di sini 98% murni tempe,”katanya.
Namun, kata Sorban, perajin yang mengolah kedelai seperti 100 kilogram per hari akan sulit bertahan. Karena itu, ia berharap harga kedelai menurun, setidaknya menjadi Rp. 9 ribu.
BACA JUGA: Mendadak, 2 Kadis di Batanghari Mundur Dari Jabatanya
“Kalau dengan harga Rp. 9 ribu kita masih bisa bertahan lebih lama. Tapi, kalau turun harga Rp. 7 ribu sepertinya tidak mungkin. Kacang ini kalau sudah naik. Bertahan selama setahun,”pungkasnya. (San/jp)
Diskusi tentang inipost