AMPAR.ID, Jambi – Menjelang penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi kini sedang mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) atau dengan interaksi langsung.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Jambi, Mulyadi mengatakan memang PPKM level 4 masih diterapkan di Kota Jambi. Namun, tidak menutup kemungkinan daerah itu mengalami penurunan level PPKM karena, Kota Jambi sedang memasuki zona orange.
Dikatakan Mulyadi, jika PPKM turun level maka sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dapat menerapkan pembelajaran dengan interaksi langsung.
“Kita berharap juga PPKM dapat turun level menjadi 2 atau 3 karena, ada penurunan angka kasus Covid-19. Kalau sudah masuk level 3 boleh melakukan PTM,”jelasnya, Kamis (02/09/2021).
Hal tersebut karena ada potensi itulah Disdik Kota Jambi sedang mempersiapkan PTM. Persiapan tersebut dimulai dari rapat koordinasi bersama seluruh kepala SD dan SMP di Kota Jambi.
Setelah itu, Pemkot Jambi bakal turun ke sekolah untuk mengecek fasilitas dan memastikan persyaratan untuk PTM sudah terpenuhi.
“Misalnya tempat cuci tangan, handsanitizer, pengukur suhu tubuh, dan sebagainya,”ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemkot Jambi juga meminta pihak sekolah mendata murid dan guru yang belum divaksinasi. Sehingga vaksinasi dapat ditargetkan pada murid dan guru sebagai persiapan PTM.
“Sesuai instruksi, anak 12 hingga 17 tahun harus sudah divaksinasi. Untuk guru memang vaksinasinya belum selesai, sebagian belum direkomendasi karena ada penyakit lain,”katanya.
Sedangkan anak di bawah umur 12 tahun, belum ada instruksi untuk mengadakan vaksinasi kepada mereka. Namun, protokol kesehatan bakal dijalankan dengan ketat.
Ditambahkan Mulyadi, PTM yang dimaksud tidak dengan kehadiran murid secara serentak di sekolah. Melainkan dibatasi 50% secara bergantian dengan pembagian 2 kelompok.
“Harus ada izin dari orang tuanya. Jika belum mendapatkan izin, tugas pihak sekolah melakukan pendekatan,”tuturnya.
Tidak hanya menyiapkan pembelajaran dengan interaksi langsung, Pemkot Jambi juga menyiapkan pelaksanaan asesmen nasional. Sehingga pihaknya dapat memberikan data real sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan pendidikan di Kota Jambi.
“Salah satu gunanya untuk memetakan pendidikan. Jadi, datanya harus real, agar kebijakan untuk ke depan tidak salah,”tutup Mulyadi.
Perlu diketahui juga, bahwa SD di Kota Jambi berjumlah 208 sekolah. Sedangkan SMP yang ada di kota tersebut berjumlah 74 sekolah. Ratusan sekolah itu sudah termasuk lembaga pendidikan swasta. (*/Ichsan)
Diskusi tentang inipost