AMPAR.ID, Jakarta – Pemerintah bakal mempercepat penyaluran pada masa Ramadhan dan Lebaran. Hal ini untuk mendorong konsumsi lebih banyak pada Lebaran. Penyaluran target output (PKH, Kartu Sembako, Bansos Tunai dll) yang belum terpenuhi di Q1, untuk direalisasikan pada April sampai awal Mei.
“Memajukan pencairan Kartu Sembako dari Juni ke awal Mei (sebelum Lebaran) serta penyaluran program Perlinsos (Perlindungan Sosial) lainnya, diperkirakan akan berpotensi meningkatkan realisasi sebesar Rp14,12 triliun,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato di Jakarta, Kamis 8 April 2021.
Dengan begitu, masyarakat penerima bantuan akan mendapatkan bansos sebanyak dua kali pada bulan Mei. Pemerintah juga akan menyalurkan Bansos Beras bagi masyarakat selama Ramadhan, melalui program Penyaluran Bantuan Beras sebesar @10Kg untuk para Penerima Kartu Sembako. Penyaluran akan dilakukan pada akhir bulan Ramadhan (pada masa Peniadaan Mudik berlaku).
“Pada akhir bulan Ramadhan, saat peniadaan mudik dan pembatasan kegiatan masyarakat, Pemerintah telah menyiapkan program untuk mendorong konsumsi masyarakat, yang dibarengi dengan berbagai program untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Diharapkan melalui kebijakan ini, akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021,” bebernya.
Untuk diketahui, Pemerintah juga memberikan keringanan kembali bagi masyarakat, terutama dalam aktivitas belanja online saat Ramadan dan Lebaran tahun ini Airlangga menjelaskan, pemerintah akan membuat hari belanja online nasional (Harbolnas) selama Ramadan. Dalam Harbolnas tersebut, bakal ada promo belanja yang disediakan.
Pemerintah, kata Airlangga, juga memberikan subsidi berupa gratis ongkos kirim bagi yang belanja di Harbolnas. Dia menambahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 yang masih negatif, untuk bisa kembali ke level pra-Covid atau sekitar 5% (YoY) di 2021, dibutuhkan pertumbuhan minimal 6,7% pada kuartal II-2021.
“Apabila pertumbuhan di kuartal II-2021 tidak mencapai 6,7% maka target pertumbuhan ekonomi 5% di tahun 2021 tidak tercapai,” tandasnya.
Sumber: Sindonews.com
Diskusi tentang inipost