AMPAR.ID, JAMBI – Setelah banyaknya korban geng motor yang menjelma menjadi begal sadis di Jambi, ahirnya berhasil ditangkap, hanya saja para pelaku justru dari kalangan pelajar.
Para pelaku begal ditangkap polisi sebanyak 10 orang, (3 sudah dewasa dan 7 orang masih dibawah umur) dan diketahui pelaku membegal para korbannya hanya untuk bersenang-senang, namun saat sebelum membegal pelaku terlebih dahulu minum-minuman keras setelah itu mencari mangsa.
Kapolresta Jambi, Kombespol Eko Wahyudi saat di konfirmasi membenarkan ada sebanyak sepulu orang pelaku geng motor ditangkap karena sudah melakukan kekerasan terhadap korbannya dengan parang.
“Ya benar ada, geng motor kita tangkap karena membegal para korbannya hingga sampai merampas uang dan hanpone dari korban dan setelah itu para geng motor langsung kabur,” ujarnya.
Eko mengatakan, para pelaku yang saat ini sudah jadi tersangka akan diperiksa intensif terus. sementara itu, geng motor yang ditangkap satreskrim merupakan kelompok beda dengan kelompok yang membegal korban anak pelajar yang saya ini masih dirawat dirumah sakit karena mengalami luka serius dibagian pinggang.
“Pelaku kita tangkap ada yang masih pelajar dan ada juga tidak sekolah dintaranya PI, TA, LP dan EY, HS, FP dan MP dan AB warga Kota Jambi sedangkan yang dewasa Luis 21 tahun, warga Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi dan Muhammad Derry 18 tahun, warga Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi,”jelasnya senin, 25 oktober 2021.
Eko menyebutkan, penangkapan para pelaku setelah adanya laporan korban geng motor masuk ke Polsek dan Polresta Jambi dan pihaknya langsung menyelidiki jejak para pelaku dan tidak butuh waktu lama, pihak kepolisian langsung menangkap pelaku yang sebelumnya jadi DPO.
“Kelompok geng motor sampai melukai para korban kerap membawa teman wanita sambil mencari para korban namun kita akan periksa lagi,”sebutnya.
Eko menyarankan kepada mayarakat khususnya orang tua kandung pelajar agar selalu mengawasi anak kandung supaya bergaul bebas hingga sampai melakukan tindak kriminal terhadap orang.
“Saya pikir para pelajar sampai melakukan tindakan kriminal akibat kurangnya pengawasan dari orang tua kandung terhadap anak dan saya sarankan kepada orang tua kandung agar lebih aktif mengawasi anak kandung dirumah dengan baik,” katanya.
(Sn)
Diskusi tentang inipost