AMPAR.ID, Jambi – Jalur Sepeda belum permanen yang diresmikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi pada Desember tahun 2020 lalu.
“Tingkat pengguna Sepeda di Kota Jambi belum begitu padat sehingga, jalur tersebut tidak diharuskan selalu steril dari kendaraan yang parkir,”Kata Kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Saleh Ridho.
Masyarakat yang bersepeda di Kota Jambi saat Pandemi Covid-19 tidak cukup untuk membuat jalur sepeda tersedia setiap saat.
“Para pengguna sepeda di Kota Jambi di masa pandemi ini tidak cukup untuk membuat jalur sepeda tersedia setiap saat,”kata Saleh Ridho.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa untuk penggunaan jalur sepeda di Kota Jambi hanya berlangsung pada saat akhir pekan atau hari libur tetapi, penggunaan jalur sepeda yang beraktivitas untuk ke Kantor belum terlihat di Kota Jambi.
“Jalur sepeda banyak digunakan masyarakat saat hari libur dan jalur sepeda untuk menuju ke Kantor belum terlihat,”ujarnya.
Hari Senin sampai Jumat dilakukan untuk sterilisasi pada jalur sepeda. Dengan waktu 3 jam di mulai dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Tetapi, untuk hari Sabtu dan Minggu berlangsung pukul 16.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.
Akan dikenakan sanksi penggembosan dan penilangan kepada pelanggar apa bila sterilisasi dilanggar.
“Kita akan kenakan sanksi penggembosan dan sanksi tilang kalau ada yang melanggarnya,”ungkapnya.
Meningkatnya penggunaan sepeda di Kota Jambi untuk sebagai sarana transportasi untuk bekerja makan dari itu, jalur sepeda akan dilakukan secara permanen.
Selanjutnya seorang pengguna sepeda Defry mengatakan, untuk pembangunan jalur sepeda di bahu Jalan Prof DR Sumantri Bojonegoro saat ini belum maksimal lantaran, untuk para pengguna sepeda tidak menggunakan jalur tersebut.
“Penggunaan jalur sepeda di Jalan Prof DR Sumantri Bojonegoro belum maksimal. Karena, para pesepeda kurang minat lalui area tersebut malah, digunakan untuk nongkrong komunitas motor saja,”kata Defry.
Pembangun jalur sepeda di Kota Jambi kemungkinan hanya meningkatkan minat masyarakat untuk bersepeda dan untuk mengurangi populasi udara di Kota Jambi.
“Kemungkinan pihak Pemkot ingin lakukan peningkatan masyarakat untuk bersepeda dan mengurai populasi di Kota Jambi,”pungkasnya. (*/Ichsan)
Diskusi tentang inipost