AMPAR.ID – India mendapat dampak langsung dari tsunami Covid-19 dengan semakin banyak jenazah pasien Covid-19 yang harus melalui kremasi massal.
Berkaitan dengan kremasi massa itu, tercatat tsunami Covid-19 di India kembali mendapat rekor baru, tepatnya lonjakan kasus aktif Covid-19 mencapai 314.835 jiwa pada Kamis 22 April 2021.
Sontak saja, India menyebut itu tsunami Covid-19 meski masih gelombang kedua pandemi Covid-19, tetapi sudah mengakibatkan sistem kesehatan jatuh ke lubang terdalam dengan kekurangan pasokan oksigen yang semakin parah.

Di New Delhi saja, angka harian naik lebih dari 26.000 kasus dan mengakibatkan rumah sakit kehabisan persediaan oksigen medisnya.
Orang-orang pun kehilangan sosok yang mereka cintai di ibu kota India tersebut, hingga tercatat 306 orang meninggal akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Peristiwa tersebut membuat fasilitas darurat harus melakukan penguburan dan kremasi massal, menjadi krematorium yang berada di bawah tekanan.
Salah satu warga New Delhi, Nitish Kumar bahkan dipaksa untuk menyimpan jenazah sang ibu di rumah selama hampir dua hari, akibat kesulitan menemukan tempat kremasi.
Hal itu menandakan bahwa kematian membanjiri ibu kota India yang menjadi tempat kasus Covid-19 meledak.
Nitish Kumar akhirnya dapat mengremasi sang ibu yang meninggal dunia akibat Covid-19, pada Kamis 22 April 2021.
Dia mengremasi sang ibu di sebuah fasilitas kremasi massal di tempat parkir yang berdekatan dengan sebuah krematorium di Seemapuri, timur laut New Delhi.
“Saya berlari dari tiang ke tiang, tetapi setiap krematorium memiliki beberapa alasan, salah satunya mengatakan telah kehabisan kayu,” kata Nitish Kumar, dikutip dari Reuters, Jumat, 23 April 2021.
Jitender Singh Shunty menambahkan bahwa pada Selasa, 20 April 2021, dari satu tempat saja sebanyak 78 jenazah dikremasi.

Sementara Nitish Kumar mengatakan bahwa saat sang ibu yang merupakan petugas perawatan kesehatan Pemerintah, dinyatakan positif pada 10 hari lalu, pihak berwenang tidak dapat menemukan tempat tidur rumah sakit untuknya.
“Pemerintah tidak melakukan apa-apa, hanya Anda yang dapat menyelamatkan keluarga Anda. Anda sendiri,” katanya.***
Sumber: Pikirkan Rakyat Pangandaran
Diskusi tentang inipost