AMPAR.ID, JAMBI – Bergejolak persoalan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang sampai hari ini masih menjadi perbincangan yang sangat hangat di provinsi Jambi khsusunya di kabupaten Sarolangun.
Terlihat sudah banyak alat berat yang berhasil di giring keluar oleh pihak keamanan dari dalam lokasi aktivitas PETI.
Menyikapi persoalan tersebut PC PMII Sarolangun menggelar Forum Grup Discripsion (FGD) bertema ” Resolusi PETI” yang menghadirkan Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono, Ketua Komisi II DPRD Sarolngun M. Fadlan Arafiqi, Ketua PKC PMII provinsi Jambi Hengki Tornado.
Pengurus Koodinator Cabang Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia provinsi Jambi, mengatakan, Persoalan PETI ini merupakan masalah yang kompleks dan perlu keseriusan untuk di selesaikan.
“Supaya bisa diselesaikan tanpa harus menimbulkan gejolak di tengah masyarakat,” Ujar Hengki tornado Ketua PKC PMII Jambi
Selanjutnya, kata Hengki lebih awal Kapolres menyampaikan bahwa harus ada penataan kembali dan merencanakan tata ruang, tata wilayah yang mengarah dalam skema pengizinan melalui skema Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), selanjutnya bisa menjadi izin pertambangan Rakyat ( IPR ) sesuai dg perundangan undangan.
Kemudian harus ada optimal peran pemerintah dalam mengkoordinasikan semua elemen untuk upaya edukasi yg persuasif, dan menyakini persoalan PETI bukan unsur dari kebutuhan melainkan ada kompromi ekonomi yang menghasilkan kapitalisasi pemanfaatan PETI.
“Kami akan terus mendorong konsesus apapun yang menjadi skema dalam penertiban yang berbasi humanis dan pendekatan kearipan lokak, termasuk perencana Kapolres dalam upaya mewujudkan terbentuknya Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), selanjutnya bisa menjadi izin pertambangan Rakyat ( IPR )”, Ungkap Hengki dengan nada serius. (*/)
Diskusi tentang inipost