AMPAR.ID, SAROLANGUN – Tiga minggu pasca pergantian tahun, harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Sarolangun relatif normal. Meski beberapa Minggu belakang adanya cuaca ekstrem dan menghadapi puasa ramadhan dan idul Fitri satu bulan kedepan.
Hal ini dikatakan Kadis Kopperindag, Muslihadi melalui Sekdin, Imron, S.STP. Dimana dari pantauan di 2 pasar, yaitu pasar Sarolangun dan pasar Singkut masih stabil. Hanya ada kenaikan yang signifikan terjadi di harga Cabai.
” Memang beberapa hari yang lalu ada kenaikan yang signifikan atau gejolak di harga cabai yang mencapai di kisaran Rp 60.000 sampai Rp 80.000. Namun, perhari ini sudah kembali normal di harga Rp 40.000 an,” katanya.
Terkait kekhawatiran bakal terjadinya lonjakan menjelang puasa ramadhan dan idul Fitri yang kurang lebih satu bulan kedepan, Imron mengungkapkan jika kemungkinan hanya di hasil pertanian dengan kondisi cuaca saat ini, seperti bawang dan cabai.
” Karena kedua komoditi tersebut memang kita pasok dari luar daerah,” ujarnya.
Sementara adanya kelangkaan di komoditi minyak sayur (Minyak Kita) saat ini dikarenakan rantai pasokan di Jambi yang memang tidak mendapatkan pasokan barang, sehingga berdampak ke para pengecer di Sarolangun.
” Kelangkaan minyak kita ini bukan karena akan adanya kenaikan harga. Namun memang masalah pasokan di distributor yang langka, Karena kalau untuk harga sesuai dengan himbauan Menteri Perdagangan tetap di harga HET, dan sudah kita tindaklanjuti dengan memasang spanduk pemberitahuan kepada para pengecer dan masyarakat,” bebernya.
Sedangkan terkait cadangan beras menjelang puasa dan idulfitri dipastikan mencukupi sesuai laporan petugas dilapangan yang terus memantau ketersedian beras. Oerlu diketahui jika pasokan beras di Sarolangun banyak sumber dan juga kita selalu bekerjasama dengan Bulog.
” Jika nanti kenaikan harga terhadap beras maka kita akan langsung menggelar operasi pasar guna menekan sehingga kembali normal kembali,” tutup Imron.
(Fdn)
Diskusi tentang inipost