AMPAR.ID, JAMBI – Guna Pemberdayaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sebagai area ketahanan pangan, pada Selasa 9 Februari 2021, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd., menggelar kegiatan panen raya di Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Meski di tengah pandemi Covid-19, tidak menyurutkan SKK Migas – PetroChina mendukung penuh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dalam menggelar panen raya pertanian organik. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. Ir. H. Safrial MS, Andi Arie selaku Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel, M. Yusuf dari Comdev PetroChina, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Camat dan Kapolsek Betara beserta jajaran.
Bupati Tanjung Jabung Barat, Safrial MS mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan ini, yang sangat berarti untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Desa Lubuk Terentang. Selain itu, lahan yang dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup ini, akan memiliki banyak fungsi untuk bercocok tanam.
“Produksi ketahanan pangan yang dihasilkan oleh Dinas Lingkungan Hidup yang bekerja sama dengan SKK Migas – PetroChina ini harus lebih luas dipasarkan, sehingga pangan yang dihasilkan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki nilai untuk kabupaten/kota lain. Saat ini kita sudah terhubung dengan Batam, dimana kita sudah memiliki MoU dengan Wali Kota Batam. Batam siap menerima sembako dari Tanjung Jabung Barat, dan ini menjadi kesempatan kita dalam memasarkan produk hasil Tanjung Jabung Barat. Saya berharap agar lahan ini terus dipelihara oleh kelompok-kelompok tani, dengan melibatkan Pemerintah setempat dan Bumdes.” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel, Andi arie menuturkan, produk pertanian organik berhasil dikembangkan melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM), atau yang lebih dikenal dengan Program Tanggung Jawab Sosial (TJS) SKK Migas – PetroChina, dengan implementasi berupa Pengolahan Limbah Organik TPA Lubuk Terentang terintegrasi dengan Program Pertanian Organik. Program ini mulai dirintis pada kuartal ke-3 Tahun 202.
“Situasi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kepedulian SKK Migas – PetroChina untuk tetap meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi. “ ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Desa Lubuk Terentang, Mulyadi, mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait, terutama dari SKK Migas – PetroChina.
“Dengan adanya program ini, dapat membantu perekonomian masyarakat di desa yang saat ini saya pimpin, terutama dalam hal ketahanan pangan. Di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini belum selesai, program seperti ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa kami.” tuturnya.
Melalui panen raya di Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, di tengah pandemi Covid-19, SKK Migas – PetroChina berhasil menumbuhkan sektor ekonomi baru di wilayah operasi kerja. Limbah organik yang semula tidak bernilai bahkan tidak pernah dilirik oleh masyarakat berhasil ditingkatkan menjadi memiliki nilai ekonomi, dan menarik minat masyarakat sekitar sebagai salah satu sumber mata pencaharian alternatif di masa Pandemi Covid-19.
Sebelum program berjalan, masyarakat di sekitar TPA Lubuk Terentang tidak ada yang terpikir untuk mengolah lahan yang ada di sekitar TPA untuk kegiatan pertanian. Namun dengan adanya program Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan SKK Migas – PetroChina, mendampingi masyarakat di sekitar wilayah TPA untuk mengolah limbah organik dari TPA sehingga menjadi pupuk organik, dan memanfaatkannya dengan menanam tanaman pangan dan hortikultura di sekitar lahan TPA, yang merupakan tanah milik Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang pengelolaannya berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dalam kurun waktu 5 bulan program berjalan, masyarakat sudah mampu menggarap lahan seluah 2 hektare dan ditanami dengan berbagai komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang dikelola secara organic, diantaranya yakni jagung, terung, kacang panjang, cabai, jahe, kangkung, dan sayuran lainnya. Sebelum kegiatan panen ini dilakukan, masyarakat sudah berhasil memanen 400 kilogram jagung, 80 kilogram cabai merah, 100 kilogram kacang panjang, dan 2.400 ikat kangkung. Selain itu, di hamparan lokasi pertanian yang dibudidayakan dengan sistem tanam tumpang sari ini, terdapat juga hamparan tanaman buah pepaya, singkong, pisang, dan kacang tanah,
Kegiatan program Tanggung Jawab Sosial SKK Migas – PetroChina ini juga telah menarik minat masyarakat, karena mampu memberikan penghasilan langsung untuk masyarakat. Dari semula tidak ada masyarakat yang mengelola pertanian, saat ini sudah ada sekira 75 petani yang bergerak di sektor ini, terdiri dari 25 orang anggota Kelompok Tani Wanita (KWT) dan 50 orang petani lainnya.
Program yang merupakan rintisan ini masih memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang sebagai sektor ekonomi baru andalan masyarakat, di sekitar wilayah operasi SKK Migas – PetroChina di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dalam hal ini, SKK Migas – PetroChina berkomitmen akan tetap bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Barat, untuk melanjutkan pendampingan masyarakat sekitar untuk terus bangkit melewati masa pandemi Covid-19, dan menumbuh kembangkan ekonomi masyarakat sekitar.
Diskusi tentang inipost