AMPAR.ID, JAMBI – Wakil Walikota Jambi Maulana meninjau situs Candi Solok Sipin di Legok dalam rangka menyiapkan menjadi situs cagar budaya. Kamis (27/10).
Ia mengatakan prosesnya butuh sidang akademik seperti diskusi. Nanti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sedang dipersiapkan jika para akademisi sudah sepakat bahwa ini bagian dari cagar budaya.
“Kita akan tetapkan terlebih dahulu sebagai cagar budaya sehingga semua pembiayaan semua bisa didukung untuk proses pemugaran,” ujar Maulana.
Dari hasil kajian akademik, Situs Candi Solok Sipin merupakan pusat pemerintahan di zaman Hindu-Budha dan kawasannya sangat luas mencapai kawasan rumah dinas Komando Resor Militer (Korem).
“Sementara, hanya 100 meter persegi yang sudah dibebaskan. Berarti ada banyak potensi bangunan perlu kita angkat sehingga bisa melihat bagaimana skema pemerintahan pada saat zaman dulu,” katanya.
Untuk penetapan cagar budaya melalui tiga tahap lagi yaitu seminar yang akan diusung oleh pemerintah Kota Jambi yang melibatkan semua arkeolog termasuk akademisi. Setelah itu, baru akan ditetapkan. Nantinya perawatan dilakukan oleh pemerintah kota, sedangkan pemugaran dari pemerintah provinsi dan pusat.
“Cagar budaya akan menimbulkan dampak ekonomi yang luar biasa karena dapat mendatangkan turis ke Jambi. Secara otomatis menjadikan perhotelan, transportasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ikut tumbuh. Ini memang sejalan dengan kita karena kota Jambi tidak memiliki sumber daya alam, maka kita harus menggerakkan ekonomi dari sektor pengembangan seperti ini,” ucap Maulana.
Maulana melakukan tinjauan Situs Candi Solok Sipin bersama Ketua Dewan Penasehat Yayasan Sahabat Batanghari Antony Z Abidin, Kepala Dinas Pariwisata Kota Jambi beserta Arkeolog.
(01/Red)
Diskusi tentang inipost