AMPAR.ID, BENGKULU – Pendidikan di Bengkulu, seperti SMA dan SMK, masih dianggap mahal oleh banyak orang tua yang mengeluh tentang uang Komite, Sabtu (03/02/2024).
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah, S.Sos., M.Ap., menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa janji Gubernur Bengkulu untuk menyediakan pendidikan gratis di SMA dan SMK sejatinya terlihat dari anggaran yang sudah tersedia. Namun, masih belum jelas dalam hal apa uang komite tersebut digunakan.
“Jika uang komite masih diperlukan, maka harus ada kejelasan mengenai penggunaannya. Apakah ada manfaatnya bagi siswa atau tidak. Jika tidak, maka perlu ditanyakan darimana uang komite ini berasal dan kemana larinya,” ujarnya.
Sefty juga menekankan pentingnya kejelasan dalam penggunaan uang komite. Jika memang uang komite digunakan untuk kepentingan siswa atau layanan tambahan yang jelas, maka tidak ada masalah. Selain itu, sumbangan infak sukarela yang biasanya diberikan pada hari Jum’at juga perlu dijelaskan kegunaannya.
“Ibaratnya, jika ada sumbangan sukarela pada hari Jum’at, contohnya 1.000, 5.000, atau bahkan 10.000, maka harus ada rincian penggunaannya. Apakah ini termasuk dalam program pendidikan gratis yang dijanjikan atau tidak. Sebagai partai pendukung dari Gubernur dan Wakil Gubernur, kami juga perlu mengetahui dengan jelas tujuan dari uang komite sekolah ini,” tutupnya. (Dky/ADV)
Diskusi tentang inipost