AMPAR.ID – Anjungan provinsi Jambi dan Arena Eks MTQ kawasan taman rimba kota Jambi kondisinya sangat memprihatikan seperti tak terurus dan tak tersentuh rehab. Lahan milik Pemda itu terbentang luas di pusat ibukota provinsi Jambi, lokasi strategis dekat dengan bandara dan wisata rekreasi taman rimba.
Kawasan tersebut sempat menjadi primadona masyarakat Jambi sekitar tahun 1997 saat Provinsi Jambi menjadi tuan rumah MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran) Nasional.
Lahan itu menyajikan rumah adat Melayu, rumah betiang atau rumah sepucuk jambi sembin lurah, yang mulai dibangun April 1974 dan diresmikan setahun kemudian.
Terkait hal itu Pelaksana tugas (PLT) kepala dinas kebudayaan dan pariwisata (Budpar) Provinsi Jambi Sri Purnama Syam, mengakui Arena Eks MTQ memang pengelolaannya di bawah kewenangan Disbudpar provinsi Jambi. Menurutnya, Kondisi gedung memang memprihatinkan yaitu gedung yang VIP, astaka dan anjungan provinsi jambi.
“Kami sudah pernah mengusulkan agar di rehab akan tetapi keterbatasan anggaran yang ada di dinas budpar sendiri. Kita akan mencoba mengusulkan lewat dinas PUPR, andai memungkinkan. Sementara itu, rumah adat beberapa kabupaten/kota yang ada di Eks MTQ sampai saat ini masih dikelola oleh pemkab/pemkot masing-masing”.kata Sri, saat dikonfirmasi ampar.id Minggu, (12/7)
Lanjutnya, terlebih gedung astaka, pihaknya akan mencoba untuk mempromosikan nya karena gedung tersebut bisa digunakan untuk tempat pertemuan dan sebagainya, akan tetapi kondisinya memang perlu diperbaiki.
Ema juga berharap, Mudah-mudahan tahun depan pihaknya akan kembali berupaya mengusulkan untuk merehab gedung-gedung tersebut.
“dan bila memungkinkan akan duduk bersama beberapa OPD terkait, misalnya PUPR, Koperasi, disperindag, satpol PP buat keamanannya.”kata Sri
“Misalnya PUPR untuk rehab fisik, UMKM Disperindag benahi UMKM dan pedagang kecil, pol-PP keamanan, Pertanian untuk Kebersihan, Disbudpar untuk promosi dan atraksi”.tutupnya. (redaksi)
Diskusi tentang inipost