AMPAR.ID – Danrem 042/Garuda Putih (Gapu) Brigjen TNI M Zulkifli mengakui bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini di Provinsi Jambi sudah maksimal.
Pasalnya, pada tahun 2020 ini lahan yang terbakar tidak lebih dari 200 hektare. Itupun merupakan lahan perorangan.
“Untuk yang terbakar saat ini, ya lahan-lahan kecil, milik perorangan yang dipergunakan untuk bertani, jadi kedepan, masyarakat harus paham, bahaya membakar lahan,” tutur Danrem, Kamis (27/8).
Sebagai perbandingan, sambungnya, tahun 2019 lalu, sekitar 11.376 hektar lahan terimbas karhutla, sementara pada tahun 2020, tidak lebih dari 200 hektare lahan terbakar.
Menurutnya, patokan satu wilayah, termasuk Jambi lolos dari bencana karhutla dapat dilihat dari respon masyarakatnya.
“Sukses tidaknya penanganan karhutla, itu dilihat dari respon dari masyarakatnya. Jika masyarakat menilai kebakaran sudah tidak ada, dan aktifitas tidak terganggu, artinya tim kita yang sudah di lapangan beberapa bulan ini sukses menanggulangi karhutla ini,” tutur Zulkfli.
Namun demikian, dirinya tidak menampik kemungkinan bahwa faktor cuaca turut membantu penanganan karhutla tahun 2020 ini.
“Selain koordinasi semua pihak berjalan baik, penanganan karhutla tahun 2020 ini dibantu faktor cuaca yang sering terjadi hujan,” tukasnya.
Secara prosedural, tambahnya, sejumlah perusahaan di Jambi telah mengikuti aturan. Hal tersebut diketahui, setelah dirinya bersama seluruh Babinsa di wilayah masing-masing melakukan pengecekan ketersediaan alat pemadam kebakaran
“Jadi kita hanya akan memantau dan mengontrol kondisi dari alat disetiap perusahaan tersebut. Kita lihat standarisasinya, apakah layak guna atau tidak,” ungkap Zulkifli.
Selain itu, edukasi terhadap masyarakat kedepannya dirasa sangat penting, terkait karhutla yang menghantui Provinsi Jambi disetiap tahunnya.
“Untuk itu, masyarakat harus mendapat edukasi, tentang bahaya pembukaan lahan dengan membakar,” harap Danrem (dr)
Diskusi tentang inipost