AMPAR.ID, JAMBI – Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, Dr. dr. Herlambang, Sp.OG.KFM. bersama Wakil Direktur Pengembangan SDM dan SARPRAS, Ns. Muhammad Syafrizal, M.Kep menghadiri launching gerakan pembelian beras lokal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Jambi, Rabu (5/10/2022), di lapangan depan kantor Gubernur Jambi.
Gerakan pembelian beras lokal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini di buka oleh Gubernur Jambi, Al Haris. Gerakan tersebut dilakukan dalam upaya menekan angka Inflasi di Jambi. Dimana angka Inflasi di Provinsi Jambi pada September 2022 sebesar 8,09 Persen.
Al Haris mengatakan beras juga salah satu penyumbang inflasi di Jambi. Maka dari itu, Pemprov Jambi melakukan gerakan pembelian beras Lokal bagi ASN di Jambi.
“Ketika harganya naik sedikit saja, ini berdampak sekali terhadap laju inflasi kita. Maka kita mencoba untuk menekan inflasi itu dengan cara ini (Gerakan Pembelian Beras Lokal bagi ASN di Jambi),” kata Al Haris.
Di Jambi sendiri, untuk cadangan beras cukup banyak. Al Haris mengimbau masyarakat juga membeli beras lokal yang tidak kalah enaknya dengan beras dari luar Jambi.
“Kalau beras lokal ini tidak kita manfaatkan, pertama nilai jual petani kita juga tidak ada yang beli. Kalau kita beli maka akan bisa menaikkan juga tingkat ekonomi daripada petani kita,” kata Al Haris.
Dikatakannya lagi, dengan mengkonsumsi beras Lokal, tidak ada lagi ongkos angkut atau transportasi dari luar Jambi sehingga harga beras tersebt bisa terjangkau oleh masyarakat.
“Bisa kita minimalisir harganya karena dengan terjangkau. Kemudian mengurangi daya beli kita terhadap beras premium dengan merek luar yang bisa harganya naik,” bebernya.
Al Haris juga meminta kepada ASN di Jambi agar membeli beras premium lokal. Untuk pejabat eselon II diwajibkan membeli beras sebanyak 20 kg, eselon III diwajibkan membeli beras 15 kg, Eselon IV diwajibkan membeli beras sebanyak 10 Kg, sedangkan staf diwajibkan membeli beras sebanyak 5 kg.
Dikatakan Al Haris, ke depan pemerintah harus mampu membantu petani di Jambi, paling tidak Jambi menjadi salah satu produksi beras yang layak dan bagus hasilnya.
“Tanpa pangan yang seimbang yang stabil itu tidak mungkin tenang membangun daerah. Harapan saya ASN menjadi pelopor garda terdepan dalam rangka perubahan Jambi kedepan. Kalau ASN sudah membeli beras lokal harapannya juga masyarakat juga mau membeli beras lokal kita ini,” tutup Al Haris.
Sementara itu, Kepala Bulog Divre Jambi Defrizal mengatakan, pihaknya setidaknya setiap hari telah menyalurkan 2.000 ton beras ke kabupaten dan kota di Provinsi Jambi.
“Untuk harga beras medium di Jambi Smstabil. Kita di zona hijau,” kata Defrizal.
Dikatakannya lagi, kenaikan harga hanya terjadi pada beras premium yang berasal dari luar daerah Jambi. Alasan mereka menaikkan harga yaitu panen sudah berakhir, sedangkan stok selalu berkurang dan permintaan masih tinggi.
“Hukum ekonomi saya rasa seperti itu. Sehingga terimbas beras bermerek tadi masuknya ke Jambi harganya menjadi naik. Apalagi adanya penyesuaian kenaikan harga BBM ini,” katanya.
Namun dirinya mengatakan untuk kenaikan beras premium asal luar daerah masih relatif kecil, rata rata naik sebesar Rp500 sampai Rp600 perkilogramnya.
“Memang ini sedikit membawa andil terhadap kenaikan inflasi di Jambi. Tapi tidak terlalu tinggi,” tandasnya.
Sementara, untuk kegiatan hari ini, yaitu pencanangan gerakan pembelian beras lokal serentak di Jambi, bagi ASN yang ada di Jambi.
Nanti para ASN yang melakukan pembelian beras lokal ini, paling tidak mengurangi permintaan pembelian beras yang bermerek dari luar daerah ke pasar. “Dan ini akan berlangsung setiap bulan sampai akhir tahun ini,” tutupnya. (Adv)
Diskusi tentang inipost