AMPAR.ID, JAMBI – Dua tersangka baru di kasus Afandi Susilo alias Ko Apex telah berada di dalam tahanan rutan Mapolda Jambi. Mereka ditahan setelah dilakukan pemeriksaan.
Mereka berinisial S dari perusahaan yang mengeluarkan sertifikat pembangun dan A yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kantor Syahbandar Talang Duku.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira mengatakan, hasil pemeriksaan tersangka ditemukan adanya fakta baru yakni berupa dokumen yang belum dikeluarkan oleh KSOP Talang Duku.
Dokumen itu, disampaikan dia, adalah crush akte. Namun, sebelumnya berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap saksi yang telah membeli tugboat dari KA telah memberikan crush akte kepada penyidik.
“Sehingga kita temukan dua crush akte. Satu dari saksi yang membeli tugboat dari KA dan satu lagi dari tersangka ASN Syahbandar Talang Duku,” ujarnya, Jumat (5/7/2024).
Atas hal tersebut, pihaknya masih mendalami mana yang asli dan yang tidak asli. “Jadi nanti butuh penyelidikan lebih dalam terkait dokumen yang saat ini sudah kita amankan,” kata dia.
Dalam pemeriksaan, kata dia, pihaknya belum menemukan keterangan ataupun pernyataan dari tersangka.
Menurutnya, tersangka A telah mengetahui bahwa posisi builder sertifikat yang dikeluarkan oleh dua perusahaan ini adalah perusahaan yang tidak memiliki kapasitas membuat kapal.
“Jadi yang bersangkutan sudah tahu, namun dokumen itu masih diproses oleh yang bersangkutan dan keluarlah crush akte,” katanya.
Dia menyampaikan, dengan diserahkan crush akte yang belum ditandatangani, namun pihaknya juga telah mengamankan crush akte yang telah ditandatangani.
“Dengan diserahkannya crush akte yang belum ditandatangani, namun kita juga telah mengamankan crush akte, kami bisa melihat bahwa itu sudah ditandatangani. Ini akan kita dalami,” sebutnya.
Lebih lanjut, pihaknya bisa membuktikan bahwa dalam kasus ini ada pemalsuan. “Kami bisa membuktikan bahwa disitu ada pidana pemalsuan dan ada juga yang turut serta dalam pembuatan dokumen, dan dokumennya sudah pasti palsu,” ungkapnya.
(mhd/min)
Diskusi tentang inipost