AMPAR.ID, JAMBI – Belum persoalan harga dan kelangkaan minyak goreng, Harga daging ayam di pasar tradisional angso duo Jambi terpantau naik mencapai Rp 37 – 40 ribu per/kilogram dan membuat warga Jambi resah.
Kenaikan harga ayam potong diketahui sudah seminggu dan alasan kenaikan itu diketahui karena pasokan ayam berkurang dan penjualan dari toke ayam mahal sehingga para pedagang menjual ayam harganya ikut mahal.
Jon, seorang pedagang ayam di pasar angso duo mengatakan, terkait naiknya harga ayam membuat pelanggan berkurang 30 persen.
“Kemungkinan harga ayam secara perlahan naik sedangkan penjualan daging ayam saat ini 35 ribu sampai paling Rp 40 ribu per/kilogram dan daging ayam naik sudah hampir dua minggu sehingga membuat pelanggan kecewa,” jelasnya Minggu, (6/3)
Begitu juga pedagang ayam lainnya bernama Mansur saat dikonfirmasi mengatakan, naiknya harga ayam biasa ramai ditempat lapak penjualannya dan mulai berkurang sampai 20 persen.
“Saya menjual daging ayam Rp 37 ribu per/kilogram dan atas naiknya ayam tentu pelanggan kecewa namun macam mana lagi, penjualan harga di pasar merata mahal,”tuturnya.
Berbeda dengan tanggapan Mubarak merupakan pelanggan pedagang ayam saat di konfirmasi mengatakan, terkait harga ayam naik, pelanggan kebanyakan saat ada momen seperti Isra Mi’raj dan lain sebagainya namun meski harga ayam naik ia tetap sabar menjual daging ayam.
“Kalau saya menjual daging ayam harganya Rp 37 ribu per/kilogram namun atas naiknya harga ayam pelanggan berkurang 40 persen,” terangnya.
Herman, pembeli daging ayam di pasar angso duo saat dikonfirmasi menyebutkan, atas naiknya harga ayam ia sangat resah namun karena kebutuhan penjualan bakso ia tetap sabar membeli demi kebutuhan kehidupan keluarga.
“Saya belinya Rp 37 ribu satu kilogram dan tentu saya resah dan saya harap kepada pemerintah agar memperhatikan harga daging ayam di pasar tradisional angso duo Jambi,” katanya.
(Sn/jd)
Diskusi tentang inipost