AMPAR.ID – Pasangan Nomor urut 1, Ratu Munawaroh, maju ke Pilgub Jambi 2020. Paslon yang diusung PDIP itu maju dengan Cek Endra, yang diusung oleh Golkar
Majunya sosok Ratu diĀ Pilgub JambiĀ ini kemudian mendapat sindiran tajam salah satu juru bicara pasangan calon petahana Fachrori-Syafril Nursal, yakni Syaiful Roswandi. Syaiful menyentil sosok Ratu yang disebutnya memiliki catatan buruk.
Catatan buruk yang dimaksud adalah saat Ratu menjabar sebagai anggota DPR RI. Syaiful mengatakan, selama menjadi anggota Dewan, Ratu tidak menunjukkan kinerja yang baik hingga dinobatkan sebagai ‘Ratu Bolos’ nomor wahid yang membuat ia dipecat dari wakil rakyat.
“Terlepas saya sekarang merupakan jubir di salah satu paslon. Namun majunya Ratu Munawaroh di Pilgub Jambi ini saya rasa publik mesti diberi tahu bagaimana sosok Ratu ini yang dulu itu gagal bekerja di kursi DPR RI. Dimana pada saat itu ia yang terpilih sebagai wakil rakyat untuk dapat mewakili masyarakat Jambi, ternyata tak bekerja secara maksimal. Bahkan, selama ia menjabat Dewan, ia tak sama sekali hadir dalam rapat penting dan ia sempat dijuluki pada saat itu adalah ‘si Ratu Bolos’ nomor wahid di DPR RI, dan itu tentu memalukan dan mengecewakan masyarakat Jambi,” kata Syaiful kepadaĀ detikcom, Rabu (30/9/2020
Syaiful mengatakan, diĀ Pilgub JambiĀ ini, masyarakat mesti diberi kecerdasan terhadap siapa saja paslon yang maju saat ini. Dia pun menyinggung persoalan eks Gubernur Jambi Zumi Zola yang menurutnya memanipulasi pemilih kala itu.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa Zumi Zola hadir pada saat itu di Jambi sempat dimanipulasi, seolah-olah sebagai pemimpin muda tampan dan bersahaja untuk Jambi. Namun kenyataannya berbeda, sosok itu kemudian terjerat kasus OTT. Itu persoalan Zumi Zola-nya,” sebutnya.
Syaiful enggan warga Jambi agar tertipu oleh pencitraan-pencitraan yang ditampilkan Ratu, yang merupakan ibu tiri Zumi Zola. Karena itu, dia mengingatkan catatan buruk calon Wakil Gubernur Jambi tersebut.
“Kita hanya mengingatkan kepada masyarakat jangan mau di Manipulasi atas pencitraan pencitraan para paslon hari ini. Cukuplah pencitraan Zumi Zola sebagai catatan buruk bagi masyarakat yang sempat memilihnya karena pencitraan ketampanan. Sehingga ketika Ratu maju diĀ PilgubĀ masyarakat jangan mau lagi tertipu dengan pencitraan-pencitraan kecantikan, ingat sekali lagi ada catatan buruk di sisi Ratu saat itu,” sentil Syaiful.
“Jika ia bilang mengundurkan diri, artinya di situ terlihat ia tak mampu mengatasi persoalan yang ada. Mestinya jika ia merasa tak mampu menjadi wakil rakyat saat itu, lebih baik ia tak maju sehingga ia tak terciderai dengan catatan buruk itu,” imbuhnya.
Syaiful menegaskan apa yang disampaikannya bukanlah kampanye hitam. Menurutnya, apa yang disampaikannya merupakan bentuk edukasi kepada warga Jambi agar mengetahui sosok calon pemimpinnya.
“Ini bukan merupakan black campaign. Jangan nantinya kita mengkritik secara objektif ini di bilang memburuk-burukkan kandidat. Ini bukan memburuk-burukan kandidat, masyarakat itu mesti diberi ruang selebar-lebarnya untuk mengetahui kapasitas paslon itu,” lanjutnya
Ratu maju Pilgub Jambi mendampingi Bupati Sarolangun Cek Endra. Ratu, yang awalnya maju dengan perahu PAN, tiba-tiba menyeberang ke PDIP lantaran PAN enggan mengusungnya.
Selain paslon CE-Ratu, paslon petahana Fachrori maju bersama mantan polisi, yakni Syafril Nursal. Paslon ini diusung empat partai, yakni Hanura, Gerindra, Demokrat, dan PPP, dengan nomor urut 02.
Kemudian paslon nomor urut 03 adalah Al Haris dan Abdullah Sani. Paslon ini diusung tiga partai militan, yakni PKS, PKB, dan PAN.
Diskusi tentang inipost