AMPAR.ID – Juru bicara (jubir) pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Cek Endra-Ratu Munawaroh, Desi Arianto, enggan ambil pusing dengan sindiran yang dilontarkan jubir paslon lawan, Fachrori Umar-Syafril Nursal. Bagi Desi, sindiran ‘Ratu Bolos’ terhadap Ratu Munawaroh yang disampaikan Syaiful Roswandi itu bersifat personal.
“Saya pikir ini tidak mesti ditanggapi terlalu berlebihan. Persoalan sentilan-sentilan yang di sampaikan jubir petahana itu saya rasa sifatnya hanya personal,” kata Desi saat dihubungi detikcom, Rabu (30/9/2020
Desi mengatakan, Ratu Munawaroh merupakan sosok yang santun. Dia justru heran dari mana Syaiful tahu bahwa ibu tiri eks Gubernur Jambi Zumi Zola itu kerap membolos. Menurut Desi, Syaiful tak memiliki kapasitas untuk menyatakan hal itu.
“Tetapi untuk bisa dapat dipahami, Ibu Ratu adalah sosok wanita yang santun, wanita yang taat kepada mendiang suaminya. Jika ada menyentil atas persoalan Ratu Bolos ketika ibu menjabat wakil rakyat, dari mana ia bisa tahu Ibu kerap bolos? Saya rasa kita tidak ada kapasitas untuk bisa menyampaikan itu. Semua itu kan ada di DPR sana bagaimana absensinya Ibu dulu,” tuturnya.
Desi juga menepis pernyataan Syaiful soal Ratu dipecat dari DPR RI. Dia menegaskan Ratu kala itu mengundurkan diri lantaran harus menjaga dan merawat mendiang suaminya yang jatuh sakit.
“Ibu Ratu tidaklah dipecat, ia mengundurkan diri secara pribadi. Hal itu dipilih Ibu Ratu lantaran kala itu mendiang suaminya yang dulu sempat menjadi jatuh sakit. Ia harus mempunyai sikap kala itu, maka ia lebih mendahulukan suaminya karena kewajiban istri adalah mengurus suami. Hal itu ia lakukan dengan ikhlas, kemudian ia mundur dari wakil rakyat dengan sikap seorang istri merawat suaminya yang jatuh sakit,” ucap Desi.
Desi juga meminta Ratu tak dibandingkan dengan Zumi Zola. Menurutnya, kesalahan yang dilakukan Zumi Zola tidak ada kaitannya dengan Ratu.
“Antara Ibu Ratu dan Zumi Zola saya pikir tidak perlu saya tanggapi lagi, saya tak ingin ambil pusing. Kami rasa pada akhirnya masyarakatlah yang akan menjadi penentunya. Yang jelas, apa pun sentilan yang diberikan kubu lain ke paslon kami tidak ingin kami tanggapi betul. Kami ingin menjalani pilkada ini dengan santun dan tidak ingin menanggapi serangan-serangan yang diberikan ke kami lagi. Karena masyarakat juga sudah cerdas. Biarkan semuanya kita serahkan kepada masyarakat di bilik suara yang nantinya akan menjadi penentunya,” ujar Desi.
Desi sepakat jika di Pilgub Jambi ini masyarakat harus mengenal dengan baik paslon yang maju. Dia juga setuju jika masyarakat harus memilih tanpa harus memandang kecantikan ataupun ketampanan paras wajah.
“Saya setuju jika masyarakat mesti diberi kecerdasan dan pemahaman di pilkada ini. Jadi siapa pun dia nantinya yang maju, mau cantik, mau tampan, mau ganteng, pada intinya indikator itu kita serahkan semua kepada masyarakat. Biarkan masyarakat memilih dengan berdasarkan hati nurani,” tuturnya
Sebelumnya, majunya Ratu di Pilgub Jambi mendapat sindiran tajam dari salah satu juru bicara pasangan calon petahana Fachrori-Syafril, yakni Syaiful Roswandi. Syaiful menyentil sosok Ratu yang disebutnya memiliki catatan buruk.
Catatan buruk yang dimaksud adalah saat Ratu menjabat anggota DPR RI. Syaiful mengatakan, selama menjadi anggota Dewan, Ratu tidak menunjukkan kinerja yang baik hingga dinobatkan sebagai ‘Ratu Bolos’ nomor wahid yang membuat ia dipecat dari wakil rakyat.
“Terlepas saya sekarang merupakan jubir di salah satu paslon. Namun majunya Ratu Munawaroh di Pilgub Jambi ini saya rasa publik mesti diberi tahu bagaimana sosok Ratu ini yang dulu itu gagal bekerja di kursi DPR RI. Di mana pada saat itu ia yang terpilih sebagai wakil rakyat untuk dapat mewakili masyarakat Jambi, ternyata tak bekerja secara maksimal. Bahkan, selama ia menjabat Dewan, ia sama sekali tak hadir dalam rapat penting dan ia sempat dijuluki pada saat itu adalah si Ratu Bolos nomor wahid di DPR RI, dan itu tentu memalukan dan mengecewakan masyarakat Jambi,” kata Syaiful kepada detikcom, Rabu (30/9/2020).
Diskusi tentang inipost