Program itu dilaksanakan di Kelurahan Legok. Kurang lebih kegiatan itu sudah berlangsung selama tiga bulan, terhitung dari pertengahan bulan September. Dan sasaran utama kegiatan tersebut yaitu masyarakat jenjang usia enam hingga 60 tahun.
“Kami melihat terdapat potensi yang bisa dikembangkan di daerah tersebut, terlepas dari kampung yang memiliki kriminalistas tinggi, kampung ini berdekatan dengan Danau Sipin yang merupakan Icon Kota Jambi,” kata Natata.
Guna mewujudkan gagasan tersebut terdapat lima jenis kegiatan yang diadakan.
1. Grand Opening diadakan guna sosialisasi program dan pendekatan kepada masyarakat Kelurahan Legok.
2. Coaching Craft Batok diadakan guna meningkatkan kreativitas masyarakat melalui potensi limbah kampung kota, salah satunya batok.
3. Kampung Mengajar, disini masyarakat diberikan tambahan materi tentang pemilahan sampah limbah dan pemanfaatannya. Pada poin ini juga masyarakat diberdayakan untuk memanfaatkan lingkungan yang ada guna budidaya tanaman herbal serta tanaman buah sayur yang bernilai ekonomi, mereka juga diajarkan pengelolaan limbah rumah tangga sebagai media penanaman serta sebagai pupuk organik bagi tanaman sehingga dapat menekan biaya tanam.
4. Coaching Kuliner, diadakan guna meningkatkan kreativitas masyarakat melalui potensi limbah kampung kota, salah satunya limbah ampas kelapa dijadikan produk yang bernilai.
5. Pembersihan, Perbaikan, pembentukan landmark kampung wisata.
Diskusi tentang inipost