AMPAR.ID – Pemerintah akhirnya melonggarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPMK) Darurat dengan membuka kembali tempat ibadah.
Terkait hal itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengeluarkan pernyataan bahwa pembukaan kembali tempat-tempat ibadah seperti masjid dan musala di masa PPKM Darurat sudah sesuai dengan tuntutan para kiai dan ulama.
“Jadi ini sudah sesuai dengan tuntutan para kiai,” kata Ma’ruf secara virtual di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 12 Juli 2021.
Ia pun mengaku mendapatkan sejumlah protes dari masyarakat imbas penutupan tempat ibadah di tengah PPKM Darurat.
Ia mengaku sudah berusaha agar tempat ibadah tidak di tutup seluruhnya.
Namun begutu, Wapres menyatakan, seluruh kegiatan ibadah yang sifatnya berkerumun di tempat ibadah tetap ditiadakan sementara waktu saat PPKM Darurat.
“Yang enggak boleh itu berjemaahnya, baik rawatib, (Salat) Jumat dan Iduladha, di dalam masjid atau di luar masjid sampai keadaannya sudah memungkinkan lagi. Karena ada bahaya, ada dharar,” kata dia.
Ma’ruf mengatakan keputusan untuk membuka tempat ibadah untuk mencegah perbedaan dan diskriminasi dalam kebijakan PPKM Darurat.
Soalnya banyak pihak yang mengeluhkan terjadi perbedaan ketika masjid ditutup, namun di sisi lain resepsi masih diperbolehkan dalam PPKM Darurat.
Pemerintah sempat menutup masjid dan membatasi resepsi pernikahan wajib dihadiri 30 orang saja dalam aturan PPKM Darurat. Namun, akhirnya pemerintah merevisi kebijakan tersebut dengan memperbolehkan membuka masjid dan melarang acara resepsi.
“Resepsi tak boleh sama sekali. Ada anggapan ‘masa orang solat enggak boleh tapi orang resepsi boleh’. Agama memperbolehkan kita karena ada bahaya. Jadi kalau kita diberi bahaya tapi kita terjang saja, ini enggak diperkenankan,” ujar dia.
Selain itu, Ma’ruf mengatakan bahwa kondisi pandemi corona di Indonesia saat ini tengah memasuki fase genting. Hal itu tak lepas dari angka kematian harian Covid-19 tertinggi di dunia dengan 1.007 jiwa pada Minggu, 11 Juli 2021.
Ia lantas mengajak para tokoh agama untuk mengajak masyarakat mematuhi ajaran pemerintah menangani covid.
“Apa kita tak punya rasa tanggung jawab terhadap hal yang sedemikian besar? Yang sudah banyak membuat orang menderita. Kita ajak masyarakat untuk patuhi ajakan pemerintah,” katanya.***
Sumber: Galamedia
Diskusi tentang inipost