AMPAR.ID, JAMBI – Provinsi Jambi telah lama dikenal sebagai salah satu pusat aktivitas hulu minyak dan gas bumi (migas) yang signifikan di Indonesia. Kehadiran Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Uaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah ini menjadi penopang dalam upaya mencapai target nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada 2030.
Langkah-langkah strategis dan program berkelanjutan terus digencarkan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi migas.
Salah satu upaya penting yang dilakukan di Jambi adalah pengoptimalan produksi pada lapangan-lapangan eksisting, disertai dengan sinergi bersama para pemangku kepentingan.
Pertamina EP Jambi Field, bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1, saat ini memproduksi sekitar 4.500 BOPD.
Manager Pertamina EP Jambi Field, Hermansyah, menyebutkan pengeboran sumur baru seperti PPS X19 dan X28 dengan target produksi masing-masing 214 dan 195 BOPD direncanakan pada November 2024.
“Kami menjadwalkan pengeboran Sumur PPS X19 pada 13 November 2024 dengan target 214 BOPD,” ujar Hermansyah.
Sementara itu, Jindi South Jambi B Co. Ltd., perusahaan asal Hong Kong, juga berkontribusi dengan re-entry sumur eksplorasi Bungin-1 di Kabupaten Batanghari. Hasil pengujian menunjukkan potensi aliran gas sebesar 9,45 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Well testing akan terus dilakukan hingga akhir 2024 untuk validasi data,” kata Akhmad Sabidi, Senior Management Jindi South Jambi B.
Perusahaan migas lainnya, Sele Raya Merangin Dua (SRMD), yang berkantor pusat di Sumatra Selatan, terus meningkatkan upaya eksplorasi. Tahun ini, SRMD berencana mengebor dua sumur pengembangan baru di Desa Lubuk Napal, Kabupaten Sarolangun, dengan target produksi sebesar 240 BOPD dari Sumur Belato 8 dan 150 BOPD dari Sumur Belato 9.
Di sisi lain, MontD’Or Oil Tungkal Ltd. juga memperkuat posisinya di Jambi melalui operasinya di Blok Tungkal, Kabupaten Tebo dan Tanjungjabung Barat. Dengan 36 sumur, di antaranya 21 sumur aktif di Lapangan Mengupeh, perusahaan ini berusaha meningkatkan produksi rata-rata di atas 900 BOPD.
Program Pengembangan Masyarakat (PPM) merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan hulu migas di Jambi. SKK Migas dan KKKS seperti Pertamina EP Jambi Field, MontD’Or Oil, dan PetroChina International Jabung Ltd. melaksanakan berbagai inisiatif sosial-ekonomi. Salah satunya adalah program reintegrasi warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi yang diprakarsai oleh Pertamina EP Jambi.
Program ini melibatkan pelatihan keterampilan seperti membatik, manajemen keuangan, dan public speaking untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat pasca-pembebasan.
PetroChina, melalui program-program unggulannya, telah membantu membangun infrastruktur dan mendukung pelestarian budaya lokal. Salah satu program tersebut adalah pelatihan dan pengembangan batik Canting Emas di Kabupaten Tanjungjabung Barat yang bertujuan untuk mendorong industri kreatif dan mengurangi pengangguran.
PetroChina juga berperan dalam pengembangan literasi dengan menginisiasi Taman Literasi di Kecamatan Geragai pada 2023, menyediakan akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap bahan bacaan dan kegiatan edukatif.
Meskipun berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi, tantangan besar tetap ada, termasuk perlunya investasi dalam teknologi seismik dan eksplorasi yang lebih maju. Sabidi dari Jindi South Jambi B Co. Ltd.
mengungkapkan rencana perusahaan untuk melakukan seismik 3D pada 2025, guna menentukan titik sumur tambahan dan mendukung rencana pembangunan pabrik gas (gas plant) di tahun-tahun mendatang.
Upaya ini diharapkan tidak hanya membantu meningkatkan produksi migas nasional tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal serta memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasional.
Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, SKK Migas, KKKS, dan masyarakat, Provinsi Jambi terus memainkan peran strategis dalam peta energi nasional Indonesia. (min)
Diskusi tentang inipost