AMPAR.ID – Indonesia masih berperang melawan pandemi virus Corona Covid-19, pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi pandemi yang masih berlangsung sampai saat ini.
Dengan begitu pandemic ini menimbulkan dampak yang serius mulai dari bertambahkan jumlah kasus positif terinfeksi sampai pada dampak ekonomi, untuk itu pemerintah mengantisipasi dengan new normal (normal baru), pola tatanan kehidupan baru dianggap mampu memulihkan kembali ekonomi masyarakat namun tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan WHO.
Perspektif New Normal di kalangan Milinial?
Hasral Anas, mengungkapkan rencana new normal yang sekarang telah mulai diterapkan tentunya memiliki dampak mulai dari dampak kesehatan sampai pada dampak ekonomi.
“saya beranggapan dampak kesehatan yang di timbulkan dengan new normal ini akan menimbulkan kasus terinfeksi covid-19 jika saja kita tidak penerapkan protocol kesehatan dengan tertip, namun saya melihat untuk saat ini kurva kasus corona mulai sedikit menurut, mungkin ini menjadi alasan pemerintah untuk menerapkan new normal.”kata Hasral Anas
Kemudian dampak yang ditimbulkan new normal dari sector ekonomi, saya melihat roda perekonomian sudah mulai berputar lagi walaupun masih belum maksimal, ini membuat masyarakat mulai bergairah lagi.
Dari kedua sector vital ini saya beranggapan new normal bisa di terapkan dengan syarat tetap menerapkan protocol kesehatan, dan seharuskan di terapkan di daerah yang benar-benar sudah siap dan dalam kondisi zona hijau agar penularan virus covid-19 bisa dikendalikan.
Masyarakat diharapkan dapat segera melaksanakan aktivitas seperti biasa, tetapi dengan cara yang baru. Di kutip dari kompas.com (18/05/2020) seperti yang dikatan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita mengatakan, new normal adalah upaya menjalankan perubahan perilaku untuk melakukan aktivitas normal dengan beberapa protokol kesehatan.
Jika dikaitkan, wacana ini sejalan dengan pernyataan Jokowi sebagai bentuk berdamai dengan virus corona. Hal ini seolah memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan virus covid-19 yang sampai hari ini terus meninfeksi dan bermutasi.
Hal tersebut sangatlah berbahaya mengingat tren kurva Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat dan kasus baru ditemukan setiap harinya. Pendeteksian secara masif juga belum dilakukan sampai saat ini sehingga peta penyebaran virus masih belum jelas. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mempertanyakan kesiapan pemerintah jelang diberlakukannya new normal. Menurutnya, Indonesia belum siap menormalisasi kehidupan masyarakat.
Secara medis New normal life di Indonesia nampaknya harus dikaji ulang. Jangan sampai keinginan besar untuk menaikkan kembali sektor ekonomi justru malah menumbalkan masyarakat. Masyarakat justru dihadapkan dengan negara yang putus asa dan tak sanggup lagi memenuhi kebutuhan rakyat selama pandemi ini. Masyarakat dipaksa untuk berdamai dengan covid demi kepentingan ekonomi.
Meski secara ekonomi Indonesia mengalami kerugian besar, PHK besar-besaran juga kemiskinan dipastikan semakin meningkat, tidaklah menjadikan alasan yang dibenarkan untuk menerapkan new normal saat ini. Apalagi alasan politis lain mengingat wacana ini lahir dari subjektifitas presiden tanpa mempertimbangkan fakta di lapangan.
Hal lainnya seperti Dikutip dari merdeka.com (25/05/2020) Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr Hermawan Saputra mengkritik persiapan pemerintah. Wacana new normal life harus diimbangi dengan peningkatan penanganan medis juga regulasi dari wabah ini.
Indonesia jangan terpana dengan new normal life yang sudah diterapkan oleh negara-negara lain. New normal life bukanlah tren global yang mudah untuk diterapkan. Jangan sampai negara membebek pada kebijakan negara lain demi pemulihan ekonomi dan alasan lain.
Negara harus fokus untuk menjaga masyarakat agar wabah ini tidak berkepanjangan. Alih-alih mempersiapkan diri menuju new normal life, Indonesia justru tengah mempersiapkan gelombang kedua pandemik jika wacana ini benar-benar diterapkan saat angka penularan virus corona masih tinggi.
Jadi dapat dikatakan new normal merupakan upaya pemerintah untuk menstabilkan perekonomian Indonesia agar tidak menjadi terpuruk dampak covid-19 ini. Saya berkesimpulan new nomal memiliki dampak negative dan positif bagi perkembangan kasus covid-19.(nda)
Opini ini Ditulis Oleh: Hasral Anas(Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jambi dengan judul “New Normal Life, Siapkah Kita)
Diskusi tentang inipost