AMPAR.ID – Sikap Ksatria Abdullah Sani Menyatakan dirinya Out dari kader PDIP, Setelah Partai belambang kepala banteng itu resmi mengusung CE-Ratu di Pilgub Jambi 2020
Sikap kecewa pasti, Sani dan safrial yang merupakan kader murni PDIP itu tidak dilirik partai yang dibesarkannya di Provinsi Jambi
PDIP lebih memilih Ratu Munawaroh ketibang mengusung kader yang lama berdiam di bawah naungan kepala benteng itu “Usung Ratu, PDIP Kecewakan Dua Kader”
Sani yang juga mantan wakil walikota Jambi itu lebih dulu mengantongi tiket berlaga di Pilgub Jambi berduet dengar Al Haris bupati Merangin itu
Memang Mengejutkan, Abdullah Sani Kader PDI-P yang juga mantan pengurus partai itu dan pernah menjabat Wakabid Kehormatan Partai.
Sani bersama putranya Zaky dan para pendukungnya Sabtu Pagi, (29/8) Mendatangi kantor DPD PDIP Provinsi Jambi
Tak banyak seremoni, Abdullah Sani langsung bertemu singkat dengan staf sekretariat di kantor PDIP dan iya langsung menyerahkan berkas pengunduran dirinya sebagai kader PDI-P terhitung hari ini
Saat itu pula Sani menyatakan secara resmi pengunduran dirinya.
“Saya menyerahkan surat pengunduruan diri ke DPP melalui DPD, tolong diteruskan,” Tegasnya singkat.
Pernyataannya tersebut langsung disambut dengan pekikan takbir oleh puluhan pendukungnya, yang ikut mengawalnya. Usai mengeluarkan pernyataan, Abdullah Sani kemudian pergi meninggalkan kantor DPD PDIP Jambi.
PDIP Pecat Abdullah Sani, Massa Kyai Bergolak
Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi Edi Purwanto menyatakan akan memecat Abdullah Sani dari keanggotaannya di partai tersebut pada Jumat 28 Agustus 2020. Kabar tersebut menyulut emosi pendukung sang kyai.
Sebelum dipecat, sang kyai justru menyatakan mundur dari keanggotaannya di partai pengusul RUU HIP itu pada Sabtu 29 Agustus 2020.
Rencana pemecatan Sani oleh PDIP itu menyusul diberikannya rekomendasi partai pada pasangan Cek Endra dan Ratu Munawarah untuk maju dalam Pilgub Jambi 2020 ini.
Cek Endra adalah kader Partai Golkar, sementara Ratu Munawarah adalah sempalan PAN yang ujuk-ujuk diangkat jadi kader PDIP jelang Pilgub Jambi. Kehadiran Ratu, telah menyingkirkan dua kader murni PDIP dalam helat ini yakni Sani dan Safrial.
Massa Sang Kyai menyerukan takbir saat mengiringi kedatangan Abdullah Sani ke markas DPD PDIP di kawasan Jalan Haji Kamil, Talangbanjar.
Sehari sebelum pengunduran diri itu, massa Abdullah Sani yang fanatik meluapkan kemarahannya di media sosial.
Kemarahan massa tertuju kepada Edi Purwanto sebagai ketua DPD.
Massa menganggap Edi Purwanto sama dengan kacang lupa kulit. Sebab kemenangan PDIP di Jambi saat Pileg 2019 lalu, lebih besar disumbang oleh pengaruh Abdullah Sani ketimbang Edi Purwanto sendiri, yang saat ini menikmati hasil dengan menjadi Ketua DPRD Provinsi Jambi.
Salah seorang pendukung fanatik Sani, Junaidi Salim, mengatakan, Edi Purwanto harus segera melaksanakan omongannya itu. Jangan hanya gertak atau umbar pernyataan di media saja.
“Edi manusia itu yg dipegang omongannyo, jadi laksanakan omongan mu segera !
Muak aku baco berita ni” tulis Junaidi di laman Facebooknya.(*)
(Juanda Prayetno)
Diskusi tentang inipost