AMPAR.ID, SAROLANGUN – Belasan orang yang tergabung dalam Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sarolangun Bersatu kembali mendatangi Kantor Bupati Sarolangun menggelar aksi unjuk rasa (unras) damai terkait tindak lanjut dari aksi sebelumnya pada tanggal 6 September 2023.
Dimana dalam aksinya, Rabu (20/9/2023) pagi ini, aliansi LSM Bersatu yang dipimpin oleh Ketua LSM LPPNRI Ahmad Sodikin ini adalah mempertanyakan terkait penggunaan anggaran dana penunjang pelaksanaan MTQ Ke -52 tingkat Provinsi Jambi di Sarolangun yang bersumber dari dana APBD Sarolangun Tahun 2023 dengan jumlah anggaran Rp 17.5 Miliar.
Pengunjuk rasa menduga dana tersebut ada indikasi penyimpangan dari para pihak yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan MTQ Ke – 52 Tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Sarolangun.
Dalam aksi sebelumnya pengunjuk rasa sudah bermediasi dan diminta menunggu karena menurut perwakilan dari Pemkab Sarolangun dalam hal ini, Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, Pj Sekda Dedi Hendri dan Asisten I Arif Ampera, permasalahan anggaran MTQ masih di Audit.
Namun hingga kini dari aksi pertama tidak ada kejelasan, sehingga pengunjuk rasa kembali berunjuk rasa, dan dalam tuntutan kali ini meminta Pj Bupati Sarolangun mundur dari Jabatannya karena pengunjuk rasa menduga tidak bertanggungjawab, tidak kooperatif dan tidak tegas mengayomi rakyat.
” Kami meminta Pj Bupati pulang saja ke kantor asalnya di Mendagri, kami masyarakat Sarolangun tidak terima punya pemimpin bermental sayur,” sebut Achmad Sodikin.
Pengunjuk rasa juga meminta Asisten I Arif Ampera mempertanggungjawabkan atas ucapannya terkait kegiatan dan penyelenggaraan negara bukan urus pemerintah daerah. Serta selaku ketua harian MTQ dan sebagai Peltu Kadis Perhubungan, karena kami menduga ada pungli dengan modus penjualan stiker MTQ Rp 10.000 perlembar. Serta keberaniannya menantang Kejari.
Usai berorasi di Kantor Bupati Sarolangun para pengunjuk rasa selanjutnya mendatangi Kantor Kejari Sarolangun menuntut klarifikasi dan mempertanyakan terkait pemanggilan Kabag Kesra.
Di Kejari Sarolangun pengunjuk rasa disambut Kajari yang diwakili oleh Kasi Intel Kejari Sarolangun Jenda yang didampingi Kepala Kesbangpol Hudri , Kabag Ops Polres Sarolangun Kompol, perwakilan dari pihak TNi dan Satpol PP serta dikawal ketat oleh anggota Polri dan Satpol PP.
Pada kesempatan tersebut pengunjuk rasa menyerahkan secara simbolis laporan terkait penggunaan anggaran MTQ Ke 52 tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Sarolangun.
(Fdn/jp)
Diskusi tentang inipost