AMPAR.ID, Jambi – Puluhan para pedagang di pal 9 Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru (Kobar). Yang bertempat di Jalan Marsda Surya Darma di tertibkan oleh Tim gabungan pihak terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.
“Para pedagang ini mengganggu arus lalu lintas lantaran, jalan ini menuju arah Kota Jambi dan berdekatan juga dengan gerbang perbatasan Kota Jambi,”kata Ridwan Asisten III Setda Kota Jambi, Senin (22/02/2021).
Penertiban yang dilakukan ini untuk menjaga keselamatan warga sekitar karena, lapak para pedangang tersebut merupakan di atas aliran pipa minyak pertamina yang masih aktif.
“Kita lakukan ini dengan humanis dan persuasif lantaran pedagang masih masyarakat kita. Sepanjang jalan ini ada pipa pertamina yang aktif, ini sangat berbahaya bagi mereka dan lokasi ini juga tetap di depan sekolah, kali sekolah sudah aktif ini akan timbul kemacetan yang akan membahayakan anak-anak,”katanya.
Pihaknya juga meminta kepada pihak pertamina setelah dilakukan penertiban, di sekitar pipa minyak yang masih aktif tersebut supaya di pagar beton.
Selain itu Kasatpol PP Mustari Effendi menyebutkan, bahwa terdapat ada 30 pedagang yang berjualan di atas Jalur pipa pertamina yang masih aktif.
“Sangat berbahaya, ada 30 pedagang liar yang berjualan di sepanjang jalur pipa milik pertamina,”kata Mustari.
Selanjutnya, Camat Kota Baru Fengky Ananda mengatakan, sebelum dilakukan penertiban, Pemkot Jambi telah lakukan beberapa tahapan termasuk sudah memberikan pemberitahuan kepada para pedagang.
“Kita telah lakukan tahapan sesuai prosedur. Para pedagang ini telah diberitahukan satu bulan yang lalu jadi, tidak ada alasan bagi pedagang untuk tidak mentaati,”kata Fengky.
Untuk sebagian pedagang yang mempunyai kesadaran telah membongkar tempat berjualannya sendiri.
“Kalau mereka meminta tempat untuk berjualan, kita sudah sediakan tempat di Talang Gulo. Lapak yang sudah di bongkar ini atas kesadaran sendiri,”ujarnya.
Setelah alat berat tiba di lokasi, terjadilah cekcok anatar pedagang dan pihak Pemerintah yang tidak terima tempat berdagang di bongkar menggunakan alat berat.
“Demi Allah kami ini rakyat kecil dan kami dak ngerti hukum, Perda dan Perwal,”kata salah satu pedagang saat cekcok dengan pihak Pemerintah.(*/Ichsan)
Diskusi tentang inipost