Sri Astuti (tengah), istri Sadam, warga Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, yang tewas saat mencari emas di tambang tradisional di Desa Muara Limun, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Kamis (18/3/2021).
AMPAR.ID, Muratara – Sri Astuti (25), atau biasa dipanggil Tutik, menangis sejadi-jadinya saat mengiringi proses pemakaman suaminya.
Sang suami, Sadam (28), tewas saat mencari emas di tambang tradisional di Desa Muara Limun, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Sambil memeluk anak satu-satunya bernama Zami Kaltu, yang masih berusia 4 tahun, Tutik tak henti mengusap air.
“Jangan sedih ya Nak,” kata Tutik sambil mencium kepala anaknya saat ditemui Tribunsumsel.com di rumah duka di Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Jumat (19/3/2021).
Tutik benar-benar tak menyangka bahwa pada hari Rabu (17/3/2021) saat suaminya hendak berangkat mencari emas adalah pertemuan terakhir mereka.
Tak ada mimpi atau firasat apa pun yang dirasakan Tutik saat suaminya berpamitan untuk berangkat ke Jambi.
Hanya saja, kata Tutik, suaminya sempat berpesan agar membersihkan rumah baru mereka yang akan ditempati setelah sang suami pulang dari Jambi.
“Pesannya cuma minta dibersihkan rumah yang baru itu, nanti katanya setelah pulang dari Jambi langsung pindahan, syukuran baca yasin,” katanya.
Tutik mengungkapkan mereka baru saja selesai membangun rumah baru hasil dari kerja keras suaminya mencari emas di Jambi.
Rumah baru tersebut belum sempat ditempati, sang suami sudah pergi untuk selama-lamanya.
Padahal, tambah Tutik, sebelum suaminya berangkat ke Jambi sempat berjanji tidak akan mencari emas lagi karena akan mengurus kebun sawit di desanya.
“Dia janji tidak akan masuk ke dalam (tambang tradisional) lagi setelah pulang ini, ternyata,” kata Tutik yang tak sanggup lagi bercerita.
Diberitakan sebelumnya, tiga warga tewas dalam lubang saat mencari emas di tambang tradisional di Desa Muara Limun, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Tiga warga Muratara yang tewas itu adalah Rapi dan Odong asal Desa Karang Anyar dan Sadam asal Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit.
Kejadian nahas itu dilaporkan terjadi pada Kamis (18/3/2021) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.
Ketiganya sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di desa masing-masing, Jumat (19/3/2021) siang tadi.
Informasi dihimpun Tribunsumsel.com, awalnya tiga korban ini mencari emas berlima dalam satu kelompok.
Pertama-tama, korban bernama Odong turun duluan ke dalam lubang atau sumur tambang sedalam 15 meter.
Karena lama tidak naik-naik, korban bernama Sadam ikut menyusul ke dalam lubang.
Tak lama kemudian, Sadam berteriak memberitahu temannya yang lain bahwa Odong terjepit antara bebatuan dan butuh pertolongan.
Setelah itu, korban bernama Rapi menyusul masuk ke dalam lubang untuk menolong temannya itu.
Ketiganya tidak muncul-muncul ke luar, sehingga dua temannya lagi yang masih di atas bertanya-tanya.
Lantas keduanya juga turun masuk ke dalam lubang karena khawatir dengan tiga temannya tadi.
Sebelum menolong tiga temannya, mereka mematikan mesin penyedot air yang sedang menyala di dalam lubang.
“Setelah dia matikan mesinnya, dia lihat temannya bertiga tadi sudah meninggal,” cerita Dien (45), warga yang ikut mengangkat para korban dari dalam lubang.
Dien mengaku bingung untuk menjawab soal penyebab kematian dari tiga korban tersebut.
“Kita tidak tahu, apa kesetrum, apa sesak napas karena asap mesin, apa dibunuh iblis, jadi tidak tahu, bingung, kalau longsor tidak,” ujar Dien.
“Kalau disebabkan oleh gas, kami yang ngambil mereka bertiga di dalam lubang itu tidak apa-apa, tidak ada bau gas, mereka juga sudah biasa.”
“Kalau misalnya ada gas atau asap mesin, kami yang masuk itu juga pasti ikut keracunan di dalam, ini kami tidak apa-apa,” tambah Dien.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, peristiwa nahas menimpa pencari emas asal Kabupaten Muratara di Provinsi Jambi ini bukan kali pertama.
Pada 27 Januari 2021, dua warga Desa Karang Anyar tewas terjebak dalam lubang tambang emas tradisional di wilayah Jambi.
Sebulan kemudian, pada 12 Februari 2021, tujuh warga Desa Sosokan Muratara tertimbun longsor saat mencari emas di wilayah Jambi.
Beruntung dari tujuh warga tersebut tidak ada korban jiwa, namun tiga di antara mengalami cedera yang cukup serius.
Kali ini dua warga Desa Karang Anyar dan seorang warga Desa Karang Waru tewas dalam lubang tambang emas tradisional di wilayah Jambi.
Sumber: Sripoku.com
Diskusi tentang inipost