Penjelasan Pihak Kampus UIN STS Jambi Soal Mahasiswinya Hilang di Gunung Masurai?

AMPAR.ID, Jambi – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi sempat di kabar hilang 3 orang perempuan saat turun Gunung Masurai, Kecamatan Lembah Masurai yakni, Siti Rahayu (20), Romelah (21), Nuriani Furba (20) mereka merupakan mahasiswa Fakultas Tarbiyah pada, Selasa (16/02) lalu.

“ya benar, mereka merupakan mahasiswa UIN STS Jambi yang dikabarkan hilang di gunung Masurai dan itu sebenarnya hanya list komunikasi saja,”kata Wakil Rektor III Dr. Bahrul Ulum kepada awak media

Setelah mendapatkan informasi ketiga mahasiswa yang di kabarkan hilang, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Mapala Sutha UIN STS Jambi bahwasannya, pihak dari Mapala Sutha tidak ada menerjunkan mahasiswa tersebut untuk mendaki gunung Masurai.

“Mereka berangkat tidak atas nama UIN melainkan berangkat sendiri dan mereka juga tidak ada koordinasi dengan pihak Mapala Sutha,”katanya.

Selanjutnya, pihaknya telah mendapatkan informasi bahwa tiga mahasiswa yang hilang tersebut telah ditemukan pada, Rabu (17/02) sekitar pukul 10.45 wib.

“Kita juga telah berkomunikasi dari salah satu diantara mereka yakni, Siti Rahayu yang mengatakan mereka saat ini dengan keadaan sehat dan selamat,”jelasnya

Sementara itu Ketua umum Mapala Sutha Azka mengatakan, anggota Mapala yang dikabarkan hilang itu tidak benar, melainkan hanya list komunikasi dengan team yang lainnya. Dan, saat ini mereka sedang berada di dalam perjalanan untuk peluang.

“Kondisinya mereka saat ini dengan keadaan sehat. Saat mereka terpisah dari team yang lain, mereka bertemu dengan team pendaki yang lainnya. Setelah itu, ketiga anggota Mapal Sutha ikut bersama mereka untuk menuju tenda team pendaki yang lain,”kata Azka

Ketiga pendaki tersebut hendak turun dari gunung bertemu banyak persimpangan yang membuat mereka bingung. Akhirnya, mereka memilih salah satu jalur tersebut untuk turun gunung tetapi, mereka hanya berputar di persimpangan tersebut.

“Mereka ini ketemu banyak simpang dan mereka bingung mau ambil jalur yang mana. Akhirnya, mereka ambil salah satu jalur untuk turun tetapi, mereka hanya berputar – putar di simpang tersebut,”pungkasnya. (ichsan)