Romi diketahui cukup memperhatikan soal kerukunan beragama di Tanjabtim. Beberapa kali ia memberi pesan cukup eksplisit. Dia seolah ingin menunjukkan bahwa pemerintahan yang dia pimpin ramah kepada semua. Tidak boleh ada diskriminasi.
Pada 30 Januari 2018 silam, sejumlah pemuda gereja hadir dalam kajian akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Agung Nur Addarojad. Mereka aktif memberi pengamanan bersama Barisan Serbaguna NU Banser). Ketika itu isu soal gesekan antara pendukung UAS dan Banser di sejumlah tempat cukup panas. Mereka seperti dihadap – hadapkan. Rupanya kondisi itu yang mendorong Romi mengundang UAS sekaligus menunjukkan bahwa Banser dan pemuda gereja di Tanjabtim justru bergandengan tangan dengan pendukung UAS. Romi hendak mengesankan bahwa Tabjabtim selalu rukun dan damai.
Tak hanya itu, Romi juga memastikan bantuan untuk rumah ibadah tidak hanya bagi masjid dan mushola namun juga teralokasi untuk gereja. Taufik Hidayat, kepala bagian Kesra Sektetariat Daerah menyebut bahwa saban tahun bantuan untuk gereja teralokasi dua hingga empat gereja.
“Memang tidak besar karena terbatasnya kemampuan anggaran, namun pak Bupati ingin memastikan pemeintah Tanjabtim ini mengayomi semua,”jelas Taufik.
Diskusi tentang inipost