AMPAR.ID, JAMBI – Eceng gondok masih menjadi permasalahan dalam penanganan Danau Sipin, sebab penyebarannya mengganggu aktivitas perahu wisata tradisional. Minggu (13/11).
Melalui Komunitas Peduli Danau Sipin berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi bergerak untuk menangani kondisi tersebut dengan memanfaatkan limbah eceng gondok.
Perwakilan Komunitas Peduli Danau Sipin Leni Haini menyebutkan cukup kewalahan membersihkan eceng gondok di Danau Sipin tapi tetap dilakukan secara bertahap.
“Eceng gondok diambil dari Danau Sipin, kemudian dijadikan kompos atau pupuk organik. Pembuangan eceng gondok sebagian ke tempat pengolahan sampah untuk diolah menjadi pupuk,” katanya.
Sementara itu dosen Budidaya Perairan/Perikanan Universitas Batanghari Eko Harianto menyampaikan eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air yang mempunyai fungsi tersendiri bagi perairan yang dapat memiliki efek positif dan negatif.
“Efek negatif akan muncul ketika pertumbuhan eceng gondok tidak dikontrol karena tumbuhnya sangat cepat dibandingkan dengan tanaman air yang lain, jika dibiarkan dapat menutupi perairan Danau Sipin,” katanya.
Dibalik itu, perakaran eceng gondok mampu menyerap polutan pencemaran organik dan non-organik. Ketika terjadi pencemaran air, eceng gondok dapat berperan sebagai filter.
“Tidak perlu dibasmi secara total karena eceng gondok memiliki estetika yang cukup dalam memberikan keindahan, mungkin pemangku kebijakan pemerintah dapat menata dan mengkondisikan posisi dari eceng gondok tersebut agar tidak menggangu aktivitas wisata,” katanya.
Kemudian pada Sabtu (5/11) yang lalu, Walikota Jambi Syarif Fasha menghimbau jajarannya untuk membongkar hal berkenaan dengan eceng gondok yang disengajakan.
“Kami juga menghimbau masyarakat agar tidak dengan sengaja mengumpulkan dan menanam eceng gondok untuk ikan supaya danau kembali bersih,” pesannya.
(01/Min)
Diskusi tentang inipost